Suara.com - Di penghujung tahun 2020, pengamat bisa melihat beragam peristiwa konjungsi hingga Bulan Purnama. Januari 2021 pun tidak kalah dengan peristiwa langit menarik lainnya.
Dilansir dari In The Sky, Selasa (5/1/2021), berikut ini lima peristiwa langit yang bisa diamati pada Januari 2021:
1. Konjungsi Neptunus dan Ceres
Neptunus dan Ceres akan melakukan pendekatan pada 10 Januari mendatang dengan Neptunus berada pada jarak sejauh 8 derajat di sebelah utara Ceres.
Baca Juga: 8 Fenomena Langit Menarik Terlihat di Indonesia Sepanjang 2020
Ceres (penamaan planet minor 1 Ceres) merupakan satu-satunya planet katai di tata surya dalam serta objek terbesar di sabuk asteroid utama yang terletak di antara Mars dan Jupiter.
Dari pengamatan di Jakarta, kedua benda langit akan terlihat sekitar pukul 19:09 WIB dengan ketinggian 41 derajat di atas ufuk barat dan tenggelam pada pukul 22:01 WIB.
Untuk dapat melihat konjungsi keduanya, pengamat membutuhkan teleskop empat inci untuk melakukan pengamatannya.
2. Konjungsi Bulan dan Mars
Pendekatan selanjutnya dilakukan oleh Planet Merah dengan satelit alami Bumi pada 21 Januari 2021.
Baca Juga: 5 Fenomena Langit Desember 2020 Ini Bisa Diamati
Keduanya akan berada dalam pandangan langit yang sama dengan jarak 5 derajat satu sama lain. Pengamatan tanpa teleskop akan membuat Mars tampak seperti bintang kemerahan di dekat Bulan yang tidak berkelap-kelip.
Pasangan kosmis ini akan mulai terlihat pada pukul 18:30 WIB dengan ketinggian 68 derajat di atas ufuk utara dan tenggelam pada pukul 00:05 WIB. Bulan akan berada di konstelasi Cetus sementara Mars berada di konstelasi Aries.
3. Konjungsi Mars dan Uranus
Setelah melakukan pendekatan dengan Bulan, Mars akan berkonjungsi dengan Uranus pada 22 Januari dan terpisah sejauh 1 derajat satu sama lain.
Keduanya dapat mulai terlihat sekitar pukul 18:39 WIB dengan ketinggian 68 derajat di atas ufuk barat laut dan tenggelam pada pukul 23:59 WIB.
Kedua planet akan berada di konstelasi Aries dan dapat diamati dengan mata telanjang sebagai bintang terang yang tidak berkelap-kelip.
4. Merkurius di titik tertinggi
Merkurius akan mencapai titik tertinggi di langit pada 23 Januari dengan ketinggian maksimum 17 derajat dari cakrawala barat.
Penampakannya di malam hari sangat jarang terjadi karena posisi Merkurius sebagai planet terdekat dari Matahari.
Dalam pandangan mata telanjang, Merkurius akan terlihat seperti bintang kuning kecil yang tidak berkelap-kelip. Untuk mengamati lebih dekat, pengamat membutuhkan bantuan teleskop dengan pembesaran minimum 225 kali.
5. Bulan purnama
Di penghujung Januari, pengamat dapat melihat Bulan Purnama pada 29 Januari mendatang. Pada saat itu, Bulan akan mencapai fase penuh dan terletak hampir tepat di seberang Matahari.
Urutan Bulan Purnama sepanjang tahun sering diberi nama sesuai dengan musim dan Bulan Januari ini akan menjadi Bulan kedua di musim dingin 2021 yang dijuluki Wolf Moon.
Selama malam-malam setelah 29 Januari, Bulan akan terbit sekitar satu jam kemudian setiap hari dan dalam beberapa hari, satelit Bumi itu hanya akan terlihat di langit menjelang fajar dan dini hari.
Fase Bulan Purnama akan terjadi pada pukul 02:16 WIB dan Bulan akan berada di konstelasi Cancer. Pada saat itu jarak Bulan dari Bumi mencapai 381.000 kilometer.