Astronom Dibuat Bingung, Lubang Hitam Raksasa Ini Hindari Sinyal Deteksi

Senin, 04 Januari 2021 | 13:00 WIB
Astronom Dibuat Bingung, Lubang Hitam Raksasa Ini Hindari Sinyal Deteksi
James Webb Space Telescope. [NASA}
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap galaksi umumnya memiliki lubang hitam supermasif di intinya. Bimasakti sendiri memiliki satu lubang hitam besar disebut M87 yang memiliki skala pada 2,4 miliar massa Matahari.

Di galaksi besar pada inti gugus Abell 2261, yang terletak sekitar 2,7 miliar tahun cahaya dari Bumi, seharusnya memiliki lubang hitam pusat lebih besar dengan massa diperkirakan mencapai 3 hingga 100 miliar Matahari.
Namun, lubang hitam raksasa tersebut seperti menghindari pendeteksian dari para astronom sejauh ini.

Para ahli sebelumnya mencari sinar-X yang mengalir dari pusat galaksi, menggunakan data yang dikumpulkan oleh Observatorium Sinar-X Chandra NASA pada 1999 dan 2004.

Sinar-X adalah tanda lubang hitam yang potensial. Tetapi pencarian tersebut tidak menghasilkan apa-apa.

Lubang hitam M87. [NASA]
Lubang hitam M87. [NASA]

Sekarang, studi baru telah melakukan pencarian sinar-X yang lebih dalam di galaksi yang sama, menggunakan pengamatan Chandra dari 2018.

Upaya baru ini tidak hanya mencari di pusat galaksi, tetapi juga mempertimbangkan kemungkinan bahwa lubang hitam terlempar setelah penggabungan galaksi.

Ketika lubang hitam dan benda masif lainnya bertabrakan, keduanya akan mengeluarkan gelombang gravitasi.

Jika gelombang yang dipancarkan tidak simetris ke segala arah, kedua objek bisa mendorong gabungan lubang hitam supermasif dari pusat galaksi yang baru.

Meski begitu, lubang hitam seperti itu masih berupa hipotetis karena belum ada ilmuwan yang benar-benar mendeteksinya sampai sekarang.

Baca Juga: Pemburu Alien Deteksi Sinyal Misterius dari Sistem Bintang Terdekat

"Memang tidak diketahui apakah lubang hitam supermasif bahkan cukup dekat satu sama lain untuk menghasilkan gelombang gravitasi dan bergabung. Sejauh ini, para astronom hanya memverifikasi penggabungan lubang hitam yang jauh lebih kecil," tulis pejabat NASA, seperti dikutip dari Live Science, Senin (4/1/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI