Suara.com - Smartphone Android pada umumnya memiliki pengisian kabel 25W sebagai default, tapi tak sedikit vendor memperkenalkan sistem pengisian daya cepat, mulai dari 50W oleh Xiaomi hingga 65W milik Oppo pada Find X2 Pro.
Teknologi pengisian daya 65W ini dilisensikan oleh OnePlus untuk OnePlus 8T. Berkat pengisian daya cepat tersebut, Find X2 Pro dan 8T dapat terisi penuh dalam waktu kurang dari 40 menit dan mendapat 50 persen hanya dalam 15 menit.
Di sisi lain, China tampaknya memimpin inovasi dengan memperkenalkan sistem pengisian daya 120W di Mi 10 Ultra. Sayangnya, perangkat tersebut terbatas hanya untuk pasar China saat ini.
Dengan pengisian daya 120W, Xiaomi dapat mengisi penuh baterai 4500 mAh hanya dalam waktu 23 menit dan memberikan 41 persen pengisian daya dalam lima menit.
Baca Juga: Kaleidoskop 2020, Daftar Smartphone Ini Hadir dengan Fitur Fast Charging
Oppo juga telah memperkenalkan solusi pengisian cepat VOOC 125W dan teknologi itu dijadwalkan untuk debut di flagship Find X3 pada tahun 2021. Dengan pengisian daya 125W, Oppo mengklaim pengisian penuh baterai 4000mAh hanya dalam 20 menit.
Dilansir dari Android Central, Minggu (3/1/2021), terobosan dalam teknologi pengisian daya ini terletak pada cara desain baterai.
Alih-alih menggunakan satu baterai 4500mAh, Oppo menggunakan desain sel ganda yang memiliki dua baterai 2250mAh.
Arus pengisian lalu dipecah menjadi dua, dengan kedua sel menerima muatan daya secara bersamaan. Perusahaan menggunakan pompa pengisian daya untuk pengisian yang efisien serta teknologi GaN.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan tentang kecepatan pengisian daya di atas 100W adalah keamanannya.
Baca Juga: Didukung Fast Charging 65 W, HP Misterius Oppo Lolos Sertifikasi
Standar pengisian VOOC 125W Oppo memberikan arus 20V/6,25A melalui USB-C dan menggunakan tiga pompa pengisian daya.
Handset itu sendiri memiliki empat pompa pengisian, di mana tiga digunakan untuk pengisian dan satu untuk pemakaian.
Berdasarkan susunan tersebut, pompa pengisi daya pada ponsel membagi dua voltase dan menggandakan arus listrik untuk mengubah muatan 20V/6,25A menjadi 10V/12,5A serta masing-masing membawa energi 42W. Rute ini memastikan baterai tidak menjadi terlalu panas saat mengisi daya.
Pengaturan daya seperti itu dibutuhkan bagi lini smartphone di tahun 2021 karena memiliki banyak manfaat.
Baterai lithium-ion akan terus mendominasi industri di masa datang dan meskipun teknologi baterai sendiri tidak banyak berubah, tetapi sangat bagus melihat pabrikan mendorong batas inovasi pengisian daya.