Suara.com - Para ilmuwan berspekulasi bahwa senyawa polietilen glikol (PEG), dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat (AS), Pfizer, dan perusahaan BioNTech dari Jerman.
Ini terjadi setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS, mengidentifikasi enam laporan anafilaksis di negara itu dari 272.001 dosis yang diberikan hingga 19 Desember.
"PEG ditemukan dalam obat-obatan lain dan diketahui memicu anafilaksis dalam beberapa kasus langka," menurut laporan terbaru The Wall Street Journal (WSJ), dilansir Xinhua, Kamis (31/12/2020).
"Meski saya rasa di sini kita hanya berspekulasi ... diketahui bahwa salah satu komponen yang ada dalam kedua vaksin itu, yaitu polietilen glikol, jarang dapat dikaitkan dengan reaksi alergi," kata Peter Marks, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi di bawah Food and Drug Administration (FDA), badan pengawas obat dan makanan AS, dalam konferensi pers, seperti dikutip WSJ.
Baca Juga: Hasil Uji Klinis Vaksin Sinovac Rampung Januari 2021, Ini Kata Peneliti
Menurutnya, apa yang diketahui sekarang adalah reaksi alergi itu mungkin sedikit lebih umum, dibandingkan sangat tidak umum yang kami duga sebelumnya karena orang terpapar polietilen glikol dalam berbagai sediaan farmasi (pharmaceutical preparation).
Sementara itu, Pfizer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan memantau dengan saksama semua laporan yang menunjukkan reaksi alergi serius setelah vaksinasi.