Alhamdulillah, Iran Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia

Rabu, 30 Desember 2020 | 14:00 WIB
Alhamdulillah, Iran Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iran melakukan uji coba vaksin virus Corona (Covid-19) pada manusia, dengan vaksin COVIran Barekat. Pejabat kesehatan optimistis vaksin tersebut dapat mengatasi pandemi di negaranya.

Awal uji coba dilakukan pada Selasa (29/12/2020), ketika Iran berhasil menurunkan angka kematian Covid-19 ke level terendah dalam tiga bulan. Iran pun harus menghadapi kesulitan mengimpor vaksin dalam jumlah yang cukup karena sanksi Amerika Serikat.

Pada uji coba tersebut, putri seorang pejabat tinggi negara menjadi yang pertama menerima vaksin COVIran Barekat.

Tayyebeh Mokhber menerima vaksin tersebut pada upacara yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan Saeed Namaki dan Wakil Presiden untuk Sains dan Teknologi Sorena Sattari.

Baca Juga: Perawat Perempuan Overdosis Vaksin COVID-19, Disuntik 5 Kali Sampai Lemas

Petugas kebersihan tengah mensterilkan menggunakan cairan disinfektan, salah satu tempat suci di Kota Qom akibat virus corona. (Foto: AFP)
Petugas kebersihan tengah mensterilkan menggunakan cairan disinfektan, salah satu tempat suci di Kota Qom akibat virus corona. (Foto: AFP)

"Saya senang, bukan hanya karena saya orang pertama, tetapi karena proses ilmiah ini berkembang dengan sangat baik di negara saya," kata Mokhber, putri dari Mohammad Mokhber, seperti dikutip Aljazeera, Rabu (30/12/2020).

Pihak berwenang mengatakan, lebih dari 65.000 warga Iran secara sukarela berpartisipasi dalam uji coba vaksin. Sebanyak 56 orang dipilih dalam fase pertama uji coba pada manusia, yang diperkirakan akan memakan waktu 45 hingga 60 hari.

Kementerian kesehatan mengatakan bahwa COVIran Barekat, yang diproduksi oleh Shifa Pharmed, adalah salah satu dari delapan kandidat vaksin di negara itu dan tujuh lainnya diharapkan menyelesaikan uji coba pada hewan pada akhir Februari.

Di sisi lain, Gubernur Bank Sentral Iran mengumumkan bahwa negaranya telah mencapai kesepakatan untuk membayar 16,8 juta dosis vaksin dari COVAX, sebuah inisiatif global di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertujuan untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin untuk semua negara.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan, sanksi Amerika Serikat, yang diberlakukan setelah Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015, telah menciptakan hambatan dalam transfer dana untuk membayar vaksin.

Baca Juga: Saran Epidemiolog Agar Herd Immunity Virus Corona di Indonesia Efektif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI