Suara.com - Sebagai game berskala global, Fortnite berusaha menyesuaikan diri untuk pasar China, yang memiliki kepadatan penduduk dan afinitasnya terhadap game seluler.
Adanya pedoman lebih ketat tentang konten yang diizinkan oleh pemerintah China, Fortnite akan memiliki perbedaan besar dibanding game aslinya.
Beberapa skin dalam game memerlukan penyesuaian yang cermat. Salah satunya adalah skin yang menampilkan kerangka atau tulang yang terbuka karena penggambaran tulang dianggap tidak sopan dalam budaya China.
Dilansir dari Gamerant, Rabu (30/12/2020), perbedaan utama lainnya adalah penggambaran darah dan kekerasan dalam game.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Skin Black Panther dan Emote Wakanda Forever Fortnite
Sebelumnya, Fortnite sempat dilarang di China secara langsung karena memasukkan konten darah dan terlalu vulgar.
Menariknya, siklus permainan inti juga telah dimodifikasi untuk mengakomodasi nilai-nilai budaya China dengan lebih baik. Misalnya, kemungkinan adanya beberapa pemenang dari 100 pemain battle royale, dengan siapa pun yang bertahan 20 menit otomatis dinobatkan sebagai pemenang.
Meskipun sangat berbeda dengan cara memainkan game Fortnite versi aslinya, ada beberapa orang yang mencoba untuk bermain secara "normal" melalui pasar abu-abu digital China, untuk mendapatkan pengalaman bermain game sama secara global.
Menyesuaikan sensor dan pedoman adalah cara paling baik bagi game apa pun dengan daya tarik internasional, seperti Fortnite, untuk masuk ke pasar timur yang sangat menguntungkan, meskipun tidak semua pengembang mampu bersikap fleksibel.
Baca Juga: Fortnite Hadirkan Skin Black Panther dan Emote Wakanda Forever