Suara.com - Ada beberapa tren ponsel 2020 yang tak perlu dilanjutkan di tahun 2021 karena dinilai tidak efektif dari segi pemasaran, tidak sesuai dengan kelas pasar yang dituju, dan mubazir.
Di tahun 2020 sendiri ponsel-ponsel 5G mulai banyak diperkenalkan. Sementara tren empat kamera perlahan mulai ditinggalkan oleh berbagai produsen di dunia.
Berikut daftar tren smartphone yang sepertinya harus distop untuk tahun depan, dikutip dari Android Authority, Selasa (29/12/2020):
1. Nama 5G
Ada satu tren norak di 2020, yakni menambahkan kode 5G di akhir nama ponsel. Tahun 2021, tren ini perlu ditinggalkan karena justru membuat nama gawai tidak menarik dan berlebihan.
Baca Juga: Waspada! Penggunaan Smartphone Berlebihan Bisa Sebabkan Perilaku Impulsif
Beberapa nama smartphone yang menggunakan kode 5G pada 2020 antara lain adalah Realme X50 Pro 5G, Oppo Reno5 5G, dan Redmi K30 5G.
2. Bahan plastik
Ketika Samsung meluncurkan Galaxy Note 20 beberapa bulan lalu, ada satu hal yang mengganjal. Dengan harga Rp 14,5 juta, Galaxy Note 20 masih menggunakan material plastik.
Material plastik dinilai hanya cocok untuk gawai menengah ke bawah. Plastik hanya akan membuat gawai flagship terlihat atau terkesan murahan.
3. Kamera 2MP
Salah satu tren di 2020 adalah penambahan kamera 2MP dengan kualitas rendah. Ini dimaksudkan oleh para produsen untuk meningkatkan jumlah kamera. Beberapa merek smartphone seperti Xiaomi, Realme, Samsung, hingga Oppo telah mengadopsi strategi ini.
Akan lebih baik jika kamera dialihkan atau disatukan dengan kamera lain dengan peningkatan sensor. Itulah mengapa sejumlah merek pada akhir 2020 sudah mulai memperkenalkan gawai tiga kamera, tetapi dengan sensor besar.
Baca Juga: Daya Baterai Smartphone Habis Ternyata Bisa Berpotensi Nomophobia
4. Kuantitas di atas kualitas
Tren yang juga mesti dihentikan tahun depan adalah banyaknya kuantitas ponsel ketimbang kualitas. Beberapa vendor sering meluncurkan ponsel baru dengan spesifikasi yang tak jauh beda dibanding pendahulunya.
Peluncuran ponsel baru dengan spesifikasi yang berbeda dinilai lebih baik dibandingkan dengan model smartphone banyak tapi kualitas tidak jauh berbeda.