Suara.com - Ahli burung Noah Strycker, menemukan satu juta kawanan burung membuatnya bertanya-tanya apa kelompok hewan terbesar yang pernah tercatat di dunia.
Menjawab pertanyaannya, burung jalak dengan satu juta per kawanan adalah pesaing tinggi untuk gelar kelompok paling banyak.
Namun, jumlah burung jalak dengan mudah dikalahkan oleh penguin chinstrap yang bisa mencapai dua juta di Kepulauan Sandwich Selatan, di lepas pantai Antartika.
Sayangnya, jumlah burung yang tak bisa terbang itu tertinggal jauh di belakang quelea berparuh merah, seekor burung kecil yang dapat berkumpul dalam kawanan tunggal dari beberapa juta ekor di atas padang rumput di sub-Sahara Afrika.
Baca Juga: Pertama Kalinya, Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Plasenta Manusia
"Saya pikir mereka memang membuat kawanan yang sangat besar dalam jumlah jutaan, bahkan puluhan juta dan mungkin ratusan juta," kata Strycker, seperti dikutip Live Science, Selasa (29/12/2020).
Meski begitu, Strycker merasa jumlah quelea dapat dikalahkan oleh merpati penumpang yang memiliki populasi melimpah di Amerika.
"Ada orang yang pernah menyaksikan sekawanan merpati penumpang terbang di atas mereka selama berjam-ja atau bahkan berhari-hari. Sungguh gila," ucap Strycker.
Satu kumpulan merpati penumpang yang tercatat pada tahun 1866 memiliki lebar 1,6 kilometer dan panjang 482 kilometer serta diperkirakan berisi sekitar 3,5 miliar burung.
Di sisi lain, masih ada beberapa pesaing lain yang dapat dipertimbangkan. Tak hanya di udara, spesies ikan herring di Atlantik dapat berkumpul melebihi empat miliar ekor.
Baca Juga: Senjata dari Tulang Manusia Berusia 11.000 Tahun Ditemukan
Namun tampaknya, untuk melebihi jumlah kawanan sebesar itu, hewan darat tetap menjadi pemenangnya. Awal tahun ini di Afrika Timur, para ahli menemukan sekumpulan belalang gurun, spesies yang muncul dalam jumlah besar secara sporadis di Afrika Timur dan Utara serta beberapa bagian Timur Tengah dan Asia Selatan.
Kawanan belalang gurun itu membentang hampir 2.400 kilometer persegi di atas langit dan tampak seperti selimut hitam yang bergerak. Peristiwa khusus itu adalah kawanan terbesar yang pernah terlihat di Tanduk Afrika dalam 25 tahun.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa belalang berkerumun dengan kepadatan sekitar 50 juta ekor per 1 kilometer persegi. Dengan kata lain, kawanan belalang tersebut berisi sekitar 200 miliar ekor.
Menurut ilmuwan, spesies itu dapat meningkat hingga 20 kali populasinya dalam rentang tiga bulan.
Terlepas dari ratusan miliar belalang, Strycker masih menggarisbawahi pertanyaan hewan apa yang membentuk kelompok terbesar.
Baginya, semakin ia menggali lebih dalam maka semakin sulit untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan "kelompok". Terlebih ledakan populasi hewan dan penurunannya tidak terlepas dari pengaruh manusia.