Suara.com - Para ilmuwan menemukan batu asteroid misterius yang rupanya pernah melepaskan meteor seberat 8.200 kilogram di Sudan pada 2008.
Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomy pada 21 Desember, asteroid raksasa itu memiliki ukuran kurang lebih sama dengan planet kerdil Ceres, objek terbesar di sabuk asteroid.
Meteorit yang mungkin telah terlepas dari asteroid raksasa tersebut dikenal sebagai Almahata Sitta (AhS) dan tersusun dari bahan yang dikenal sebagai kondrit berkarbon.
Batuan hitam ini mengandung senyawa organik serta berbagai mineral dan air. Susunan mineral batuan luar angkasa ini menawarkan petunjuk tentang "induk asteroid" misterius tersebut.
Baca Juga: Bumi Dihantam Asteroid - Zombie, Prediksi Mengerikan 2021 Peramal Prancis
"Beberapa meteorit ini didominasi oleh mineral yang memberikan bukti paparan air pada suhu dan tekanan rendah. Komposisi meteorit lainnya menunjukkan pemanasan tanpa adanya air," kata Vicky Hamilton, ahli geologi planet di Southwest Research Institute, Colorado, seperti dikutip Live Science, Senin (28/12/2020).
Tim ilmuwan menganalisis sampel AhS sebanyak 50 miligram di bawah mikroskop dan menemukan itu memiliki susunan mineral yang unik.
Meteorit menyimpan rangkaian mineral yang tidak biasa yang terbentuk pada suhu dan tekanan menengah. Salah satu mineral khususnya adalah amfibol.
Amfibol cukup umum di Bumi, tetapi sebelumnya hanya muncul sekali dalam jumlah kecil di meteorit yang dikenal sebagai Allende yang jatuh di Chihuahua, Meksiko, pada 1969.
Kandungan amfibol AhS yang tinggi menunjukkan pecahan itu terlepas dari asteroid induk yang tidak pernah melepaskan meteroit di Bumi sebelumnya.
Baca Juga: China Siap Berbagi Sampel Bulan dengan Negara Lain
Di sisi lain, para ahli mengatakan bahwa sampel yang dibawa kembali dari asteroid Ryugu dan Bennu oleh Hayabusa 2 Jepang dan probe OSIRIS-REx NASA, kemungkinan akan mengungkap lebih banyak mineral batuan luar angkasa yang jarang muncul di meteorit.