Suara.com - Jaringan 5G tersedot ke dalam insiden pemboman RV (mobil rekreasi) yang terjadi di Nashville, Tennessee pada pagi Natal.
Sebagaimana melansir laman Phonearena mengutip dari The New York Post, Senin (28/12/2020), FBI kini memeriksa seseorang bernama Anthony Quinn Warner yang dianggap sebagai pakar teknologi lokal di kota tersebut.
Warner (63), dikatakan paranoid tentang jaringan 5G menurut laporan dari afiliasi NBC di Nashville dan percaya bahwa sinyal 5G memata-matai orang Amerika.
Pemerintah AS telah memblokir penggunaan peralatan jaringan 5G dari Huawei dan ZTE China karena khawatir perusahaan-perusahaan ini dipaksa oleh pemerintah Komunis China untuk memata-matai konsumen dan perusahaan AS.
Baca Juga: Siapkan Jaringan 5G, XL Axiata Uji Coba 4G/5G Dynamic Spectrum Sharing
AS juga meminta sekutu menjaga perlengkapan jaringan 5G dari perusahaan-perusahaan itu keluar dari jaringan 5G mereka.
Baik Huawei dan ZTE membantah tuduhan tersebut dan tidak ada "senjata api" yang pernah ditemukan.
Sebagai informasi, ledakan tersebut tepat di dekat gedung AT&T pusat kota, menyebabkan pemadaman bagi pelanggan nirkabel operator yang masih diperbaiki.
Di benak seseorang dengan kecenderungan paranoid, pukulan keras terus-menerus dari badan pengatur AS, anggota parlemen, dan pejabat administrasi tinggi yang menyatakan bahwa beberapa produsen jaringan 5G China memata-matai dapat menyebabkan kekerasan.
Seorang agen real estat bernama Steve Fridrich, yang telah menyewa Warner untuk melakukan beberapa pekerjaan TI untuknya, mengatakan kepada NBC bahwa FBI tertarik mendengar tentang paranoia 5G dari tersangka.
Baca Juga: Rilis Tahun Depan, Samsung Galaxy A22 Akan Jadi HP 5G Paling Murah?
Beberapa media telah melaporkan bahwa FBI sedang menyelidiki kemungkinan bahwa pemboman RV, yang melukai tiga orang, adalah upaya bunuh diri.
Belum ada yang menghubungkan kemungkinan upaya bunuh diri dengan teori bahwa sinyal 5G memata-matai orang Amerika.
5G adalah generasi berikutnya dari konektivitas nirkabel dan pada akhirnya akan menawarkan kecepatan unduh data 10 hingga 100 kali lebih cepat daripada 4G LTE. Negara-negara yang mengontrol 5G akan menjadi pemimpin ekonomi global, itulah sebabnya, ketika membangun jaringan 5G, begitu banyak yang dipertaruhkan.