Suara.com - Protes terhadap game Cyberpunk 2077 masih belum berakhir. Kali ini, salah satu investor menggugat CD Projekt, selaku pengembang game, atas dugaan membuat pernyataan sesat dan merugikan para investor.
Dilansir dari CNBC, Minggu (27/12/2020), seorang investor CD Projekt, Andrew Trampe, menggugat perusahaan dan eksekutifnya di Pengadilan Federal Los Angeles, Amerika Serikat.
Pengembang diklaim terlalu berlebihan dalam memperkenalkan permainan Cyberpunk 2077 pada Januari 2020 lalu. Hal itu turut berdampak pada meningkatnya permintaan pada permainan dan harga saham CD Projekt yang meroket selama berbulan-bulan.
“Pernyataan tergugat tentang bisnis, operasi, dan prospeknya, secara material salah dan menyesatkan dan/atau tidak memiliki dasar yang masuk akal di semua waktu yang relevan,” kata gugatan tersebut.
Baca Juga: Laku Keras, Cyberpunk 2077 Terjual Lebih dari 13 Juta Kopi
Trempe juga meminta pengadilan untuk mengakui gugatan tersebut sebagai class action dengan mengatasnamakan semua investor CD Projekt.
Gugatan ini merupakan kelanjutan dari keluhan para pemain terhadap kualitas game Cyberpunk 2077. Mereka mengeluhkan banyaknya bug dan performa permainan yang tidak sesuai ketika dimainkan di konsol.
Sebanyak delapan juta orang telah melakukan pre-order pembelian game yang berlatar sci-fi dengan bintang film Keanu Reeves sebagai salah satu karakter. Namun saat diluncurkan, banyak pemain yang kecewa dan meminta pengembalian dana.
Sony dan Microsoft pun turut merespons keluhan dengan menawarkan pengembalian dana bagi pemain yang membeli game tersebut, baik itu di PlayStation Store maupun Microsoft Store. Bahkan, Sony juga menghapus game tersebut dari daftar aplikasinya.
Sebelumnya, CD Projekt menginformasikan bahwa Cyberpunk 2077 telah terjual lebih dari 13 juta copy. Hal itu dihitung setelah para pemain mengajukan pengembalian dana terhadap game.
Baca Juga: Microsoft Store Tampilkan Label Peringatan di Game Cyberpunk 2077
Hingga kini, CD Projekt masih belum memberikan komentar atas gugatan investor.