Suara.com - Sampel Bulan yang berhasil diambil China dalam misi Chang'e 5, kini sedang dibawa ke laboratorium untuk dianalisis di fasilitas khusus, milik Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Menurut wakil direktur Administrasi Luar Angkasa Nasional China, Wu Yanhua, ada tiga penggunaan sampel yang mencakup sains, penjangkauan publik, dan berbagi sampel dengan negara lain serta ilmuwan lain di seluruh dunia.
Sebagian sampel juga dapat digunakan untuk hadiah diplomatik sesuai dengan preseden yang ditetapkan Amerika Serikat dan Rusia.
Wu mengatakan, pemerintah China siap membagikan sampel Bulan termasuk data yang relevan dengan semua lembaga yang memiliki visi dan pikiran sama dari negara lain, termasuk NASA. Meskipun masalah kerja sama dengan NASA bergantung pada kebijakan pemerintah Amerika Serikat.
Baca Juga: Butuh Tambahan 1 Miliar Dolar AS, NASA dan Eropa Akan Ambil Sampel Mars
"Sangat disayangkan, namun setelah UU Kongres yang diadopsi pada 2011 institusi antariksa Amerika Serikat telah diblokir untuk bekerja sama dengan China, yaitu Wolf Act. Atas dasar kesetaraan, saling menguntungkan dan kerja sama win-win kami bersedia untuk melakukan dengan tulus dan kerja sama yang bersahabat dengan institusi Amerika Serikat," kata Wu, seperti dikutip Space.com, Minggu (27/12/2020).
Wu menambahkan bahwa sesuai dengan Perjanjian Luar Angkasa, sumber daya luar angkasa adalah aset bersama umat manusia.
Sebelumnya, NASA mengatakan bahwa akan membeli sampel Bulan yang dikumpulkan oleh perusahaan luar angkasa komersial. Langkah tersebut merupakan bagian dari program Artemis.
Saat ini, sampel Bulan seberat 1,731 kilogram itu akan akan disimpan di ruangan khusus untuk mencegah kontaminasi dari partikel di Bumi.
Baca Juga: China Bawa Pulang Hampir 2 Kg Sampel Bulan ke Bumi