Korea Cetak Rekor Operasi Baru untuk Matahari Buatan

Sabtu, 26 Desember 2020 | 09:35 WIB
Korea Cetak Rekor Operasi Baru untuk Matahari Buatan
Matahari buatan Korea. (Credit: National Fusion Research Institute)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR), perangkat fusi superkonduktor yang dikenal sebagai Matahari buatan Korea, mencetak rekor dunia baru karena berhasil mempertahankan plasma suhu tinggi selama 20 detik dengan suhu ion lebih dari 100 juta derajat Celcius.

Sejauh ini, tidak ada perangkat fusi lain yang mampu mempertahankan operasi selama 10 detik atau lebih. Sebelumnya pada percobaan KSTAR 2019, perangkat mampu mempertahankan waktu operasi plasma selama 8 detik.

Dalam percobaan tahun 2020, KSTAR meningkatkan kinerja mode Internal Transport Barrier (ITB), salah satu mode operasi plasma generasi berikutnya yang dikembangkan tahun lalu dan berhasil mempertahankan status plasma untuk jangka waktu yang lama.

"Keberhasilan eksperimen KSTAR dalam operasi suhu tinggi yang panjang dengan mengatasi beberapa kelemahan mode ITB membawa kita selangkah lebih dekat ke pengembangan teknologi untuk realisasi energi fusi nuklir," kata Yong Su Na, profesor di Jurusan Teknik Nuklir SNU yang melakukan penelitian operasi plasma KSTAR, seperti dikutip Scitechdaily pada Sabtu (26/12/2020).

Baca Juga: Penerbangan Ini Pecahkan Rekor Dunia, Bukan Pesawat Tapi...

Selain keberhasilan dalam operasi plasma suhu tinggi, Pusat Penelitian KSTAR juga melakukan eksperimen pada berbagai topik, termasuk penelitian ITER, yang dirancang untuk memecahkan masalah kompleks dalam penelitian fusi selama sisa periode percobaan.

KSTAR akan membagikan hasil eksperimen utamanya pada tahun 2020 termasuk keberhasilan ini dengan para peneliti fusi di seluruh dunia dalam IAEA Fusion Energy Conference.

KSTAR memiliki tujuan akhir untuk melakukan operasi berkelanjutan selama 300 detik dengan suhu ion lebih tinggi dari 100 juta derajat pada tahun 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI