Suara.com - Para ilmuwan menemukan dua spesies jamur baru yang memiliki cara kerja mengerikan. Jamur tersebut dapat memakan lalat hidup-hidup sekaligus menggunakannya untuk menjatuhkan spora pada korban barunya.
Jamur yang disebut Strongwellsea tigrinae dan Strongwellsea acerosa menyerang spesies lalat Coenosia tigrina dan Coenosia testacea, yang terlihat seperti lalat rumah biasa tetapi mengalami perubahan yang mengerikan setelah diserang oleh jamur.
Jamur tersebut memakan satu atau lebih lubang di perut lalat dan menghasilkan gumpalan berwarna oranye, yang menyebar dengan cara menjatuhkannya dari lubang itu.
Lalat itu akan berubah menjadi zombie setelah terinfeksi karena tetap hidup selama berhari-hari selama proses ini berlangsung. Dengan kata lain, lalat secara tidak sengaja bisa menyebarkan spora jauh lebih luas, terutama saat kawin dengan lalat lain.
Baca Juga: Manfaat Kesehatan Jamur Shiitake, dari Melawan Infeksi hingga Sel Kanker
Akhirnya setelah tubuh lalat rusak, hewan itu akan jatuh ke tanah dan mati. Namun bahkan setelah mati, lalat masih dapat menyebarkan spora. Ketika perut lalat secara bertahap hancur, itu melepaskan lebih banyak spora dari dalam.
Spora ini memiliki dinding tebal yang dapat membantunya tertidur selama musim dingin dan menginfeksi lebih banyak lalat saat serangga menjadi aktif di musim semi.
Ilmuwan dari Denmark menemukan lusinan lalat yang terinfeksi jamur selama penelitian lapangan di Jaegerspris dan Amager, Denmark. Lalat tersebut ditemukan di daerah pedesaan dan lingkungan perumahan.
"Ini adalah aspek keanekaragaman hayati yang menarik dan aneh yang kami temukan di Denmark," kata Jorgen Eilenberg, pemimpin penelitian dan ahli biologi di Universitas Kopenhagen, seperti dikutip Live Science pada Jumat (25/12/2020).
Dalam penelitian yang telah diterbitkan di Journal of Invertebrate Pathology edisi September 2020, Eilenberg dan rekan ilmuwan lainnya menduga bahwa jamur "membius" lalat dengan zat yang dapat membuat lalat tetap terbang dan aktif, bahkan saat perut lalat dimakan.
Baca Juga: Kompleks Pemakaman Karl Marx Diserang Jamur, Batu Nisan Pun Bergeser
"Jamur lain yang memangsa serangga menggunakan zat jenis amfetamin untuk membuat korbannya terus bergerak, jadi mungkin jamur yang baru ditemukan melakukan hal yang sama," tambah Eilenberg.
Jamur tersebut kemungkinan juga menghasilkan zat antimikroba yang menjauhkan patogen lain dari lubang perut agar lalat tetap hidup lebih lama.
Para ilmuwan berencana untuk melakukan penelitian lanjutan untuk melihat adanya potensi pemanfaatan zat tersebut.