Suara.com - Teori konspirasi dan anti-vaxxers telah menyebarkan informasi yang salah tentang vaksin virus Corona (Covid-19) selama berbulan-bulan. Salah satu klaim palsu yang beredar, mengatakan Bill Gates berencana menggunakan vaksin untuk menanamkan mikrochip pelacak lokasi di dalam tubuh manusia.
Dilansir dari Science Alert, Rabu (23/12/2020), Gates sendiri telah membahas teori konspirasi itu pada Juni dan mengatakan bahwa klaim itu sangat aneh dan lucu.
Namun, menurut pakar penyakit menular Dr. Anthony Fauci, mengatakan informasi yang salah tentang vaksin bukanlah bahan candaan. Menurutnya, 75 hingga 85 persen orang Amerika perlu divaksinasi agar kehidupan dapat kembali ke tingkat normal.
Teori konspirasi tentang vaksin akan menimbulkan ancaman bagi kepercayaan publik pada vaksin. Mitos bahwa vaksin mengandung mikrochip kemungkinan besar berasal dari video, yang menampilkan pengemasan jarum suntik yang cerdas (smart syringe).
Baca Juga: SMRC: Masyarakat yang Siap Mendapatkan Vaksin Covid-19 Tak Sampai 40 Persen
Video yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 40.000 kali sejak pengeposan ulang pada 15 November itu berisi potongan wawancara CBN dengan Jay Walker, ketua eksekutif pembuat jarum suntik Apiject, di mana ia berbicara tentang label opsional seperti barcode untuk vaksin.
Dalam wawancara, Walker mengatakan bahwa label ini bersifat opsional dan chip RFID yang dimaksud akan ditempel di bagian luar jarum suntik, bukan disuntikkan bersama isinya.
Chip ini dirancang untuk membedakan vaksin asli dari yang palsu atau vaksin yang telah kedaluwarsa serta melacak kapan jarum digunakan.
Menurut Steve Hofman, juru bicara Apiject, label khusus tersebut belum diminta oleh produsen vaksin sejauh ini.
Di sisi lain, Pfizer telah mengumumkan daftar kandungan yang sebenarnya digunakan di dalam vaksin Covid-19. Bahan aktif dalam vaksin adalah potongan materi genetik virus yang disebut messenger RNA.
Baca Juga: Pfizer dan Moderna Uji Vaksin pada Mutasi Virus Covid-19 di Inggris
Messenger RNA yang dimodifikasi nukleosida (modRNA) mengkodekan glikoprotein lonjakan virus dari Covid-19. Kandungannya mencakup lipid, potasium klorida, kalium fosfat monobasik, natrium klorida (garam), natrium fosfat dihidrat dibasa, dan sukrosa (gula).
Sementara itu, vaksin Moderna yang baru-baru ini diberikan izin penggunaan darurat oleh FDA juga merilis lembar fakta yang merinci kandungan dalam vaksin Covid-19 buatannya.
Vaksin Moderna mengandung mRNA, lipid, tromethamine, trometamin hidroklorida, asam asetat, natrium asetat, dan sukrosa (gula).