Suara.com - Para ilmuwan menemukan spesies laba-laba baru yang memiliki gigitan berpotensi fatal dan merusak tubuh serta meninggalkan bekas gigitan seumur hidup.
Laba-laba yang dideskripsikan dalam studi baru pada jurnal Medical Entomology, sebagai spesies medis penting itu diberi nama dengan salah satu musisi terkenal dunia, Leonard Cohen.
"Kami menamai spesies baru laba-laba Loxosceles dengan nama Leonard Cohen, karena saya biasa mendengarkan musiknya saat bekerja di lab hingga larut malam saat mengerjakan proyek," kata Alireza Zamani, ilmuwan penelitian, seperti dikutip IFL Science, Rabu (23/12/2020).
Laba-laba baru ini bagian dari genus Loxosceles arakhnida yang memiliki 140 spesies lainnya di seluruh dunia. Genus tersebut bergabung dengan sebuah kelompok kecil laba-laba yang penting secara medis.
Baca Juga: Hii... Ilmuwan Temukan Raja Kelabang, Predator Invertebrata Terbesar
Senyawa penghancur di balik racun laba-laba tersebut adalah fosfolipase D, mampu menghancurkan sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah, dengan menghidrolisis sfingomielin dan gliserofosfolipid pada permukaan membran sel. Gejala gigitannya mencakup lesi kulit nekrotik.
Sebelumnya, sebagian besar wilayah Timur Tengah dan Asia terbebas dari laba-laba jenis ini dan hanya spesies Loxosceles rufescens yang ditemukan.
Sampai akhirnya pada 2017, spesies Loxosceles persica ditemukan dan dideskripsikan di gua-gua di Pegunungan Zagros Iran.
Karena masih sedikit yang diketahui tentang laba-laba dengan genus ini, para ilmuwan memutuskan untuk melakukan penyelidikan terhadap kekayaan spesies dan distribusi genus Loxosceles di Timur Tengah dan Asia Tengah.
Penelitian taksonomi tersebut akhirnya mengarah pada penemuan dua spesies baru, termasuk Loxosceles coheni.
Baca Juga: Baru Ditemukan, Tanaman Ini Dapat Gelar Anggrek Terjelek di Dunia
Terlepas dari penamaannya yang menggunakan nama musisi, laba-laba itu umumnya dikenal sebagai laba-laba biola karena memiliki tanda berbentuk seperti biola di sefalotoraksnya.