Suara.com - Para arkeolog di Israel menemukan guci berusia 3.800 tahun berisi kerangka bayi. Temuan ini menimbulkan pertanyaan para ahli mengapa bayi tersebut dikuburkan dengan cara seperti itu.
"Kemungkinan karena tubuh bayi sangat rapuh dan mereka merasa perlu melindungi bayi itu dari lingkungan, meskipun sudah mati. Tetapi ada interpretasi bahwa guci itu diibaratkan seperti rahim, jadi pada dasarnya mengembalikan bayi itu ke perlindungan simbolis ibunya," kata Yoav Arbel, arkeolog Otoritas Barang Antik Israel.
Guci tersebut ditemukan di Kota Jaffa yang berusia 4.000 tahun. Kota yang merupakan bagian tua Tel Aviv itu adalah salah satu kota pelabuhan paling awal di dunia dan hampir terus diduduki sejak sekitar 900 SM.
"Ini adalah kota yang diperintah oleh banyak orang yang berbeda. Katakanlah banyak bendera berkibar dari tiangnya sebelum bendera Israel hari ini," tambah Arbel.
Baca Juga: Makam Berusia 3.500 Tahun Ini, Jadi Bukti Aktivitas Pemujaan Matahari
Meskipun cara penguburannya aneh, menurut Arbel itu bukan penemuan yang tidak biasa di wilayah tersebut.
"Ada periode berbeda ketika orang menguburkan bayi di dalam guci di Israel. Zaman Perunggu sampai kurang dari 100 tahun yang lalu," jelas Arbel, seperti dikutip Live Science, Rabu (23/12/2020).
Penemuan itu telah dirinci dalam edisi ke-100 jurnal Atiqot, mencakup lebih dari 50 studi arkeologi lainnya di Jaffa.
Kota Jaffa hampir terus-menerus digunakan selama empat milenium, menyebabkan kota itu memiliki temuan-temuan bersejarah lainnya.
Para arkeolog juga menemukan 30 koin yang berasal dari periode Hellenistik, sisa-sisa setidaknya dua kuda dan tembikar yang berasal dari Kekaisaran Ottoman, 95 pecahan bejana kaca dari zaman Romawi dan Tentara Salib, hingga 232 kerang laut, termasuk yang berasal dari Laut Mediterania.
Baca Juga: Ditemukan Kerangka Berusia 3.000 Tahun Berpelukan, Romeo dan Juliet?