Suara.com - Para ilmuwan menggandeng NASA/JPL-Caltech, memperkenalkan robot berkaki empat yang meniru hewan anjing untuk dikirim ke Mars.
Robot "Mars Dogs" ini dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) dan serangkaian peralatan penginderaan, untuk membantu menavigasi medan berbahaya dan gua bawah permukaan di Planet Merah.
Para ahli mengumumkan robot tersebut dalam presentasi pada 14 Desember, di pertemuan tahunan American Geophysical Union (AGU) yang diadakan secara online tahun ini.
Robot itu dapat bermanuver dengan cara yang dilakukan oleh penjelajah beroda ikonik seperti Spirit, Opportunity, Curiosity, dan Perseverance.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Hubble, NASA Rilis 50 Gambar Baru Luar Angkasa
Kelincahan dan ketahanan robot baru digabungkan dengan sensor yang memungkinkannya menghindari rintangan, memilih di antara banyak jalur, membangun peta virtual terowongan dan gua yang terkubur untuk operator di pangkalan.
Penjelajah Mars tradisional sebagian besar hanya dapat bergerak terbatas di permukaan datar, tapi banyak wilayah di Mars yang hanya dapat dijangkau dengan melintasi medan yang ekstrem.
Robot anjing baru ini sangat cocok untuk kondisi lanskap Mars yang seperti itu dan jika terjatuh, robot dapat bangkit kembali.
Tak hanya itu, Mars Dogs juga sekitar 12 kali lebih ringan dari penjelajah saat ini dan akan mampu melakukan perjalanan jauh lebih cepat, dengan mencapai kecepatan berjalan normal 5 kilometer per jam selama pengujian.
Sebagai perbandingan, penjelajah Curiosity berjalan di permukaan Mars dengan kecepatan sekitar 0,14 kilometer per jam.
Di permukaan Mars, gua berpotensi menawarkan perlindungan bagi koloni manusia di masa depan, memberikan perlindungan alami terhadap radiasi UV yang mematikan, hingga badai debu yang sangat dingin dan intens yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu.
Baca Juga: Ada Penampakan Figur Malaikat Merah di Mars
Dilansir dari Live Science, Rabu (23/12/2020), gua juga mungkin menyimpan bukti kehidupan dari masa lampau Mars atau mendukung area layak huni, bagi organisme yang hidup jauh di bawah tanah.
Dengan robot berkaki yang dapat berjalan di sekitar bebatuan sembari mengumpulkan pengukuran dan membuat peta dari apa yang dilihat, dapat menawarkan kesempatan baru kepada para ilmuwan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan di luar Bumi.
Robot otonom Mars Dogs ini dijuluki "Au-Spot" dan merupakan versi modifikasi dari "Spot", penjelajah mekanik berkaki empat yang dibuat oleh perusahaan robotika Dynamics.
Lebih dari 60 ilmuwan dan insinyur dalam tim Collaborative SubTerranean Autonomous Resilient Robots (CoSTAR), melengkapi Au-Spot dengan sensor jaringan dan perangkat lunak untuk membantunya memindai, menavigasi, dan memetakan lingkungan Mars secara aman dan mandiri.
Au-Spot memproses masukan dari Lidar, sensor visual, termal, dan gerak untuk membuat peta 3D. Robot anjing ini juga menggunakan AI untuk mempelajari struktur mana yang harus dihindari dan mengidentifikasi objek yang mungkin menarik secara ilmiah.
Sementara itu, modul komunikasi pada robot memungkinkannya untuk mentransfer data ke permukaan saat menjelajahi bawah tanah.
Anggota tim CoSTAR sedang menguji Au-Spot di berbagai jalur rintangan, menempatkannya di terowongan dan lorong, menaiki tangga, hingga di lokasi luar ruangan yang meniru lanskap Mars.