Temukan Mumi Babon, Ilmuwan Ungkap Lokasi Tanah Punt

Senin, 21 Desember 2020 | 16:27 WIB
Temukan Mumi Babon, Ilmuwan Ungkap Lokasi Tanah Punt
Mumi Babon. [Elifesciences.org]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanah Punt merupakan lokasi dagang Mesir Kuno selama sekitar ribuan tahun yang menawarkan barang mewah, seperti kulit cheetah dan babon hidup serta sebagai sumber emas, gading, dan kayu eksotis. Namun, lokasi Tanah Punt masih menjadi misteri hingga akhirnya para ilmuwan menemukan beberapa mumi babon.

Catatan Mesir menunjukkan ekspedisi besar-besaran ke Tanah Punt 4.500 tahun yang lalu. Rute menuju Tanah Punt masih diperdebatkan karena tidak diketahui, tapi beberapa ahli berpendapat Tanah Punt terletak di tanduk Afrika, Arab, Sudan atau campuran dari ketiganya.

Di antara barang-barang yang dicatat orang Mesir berasal dari Tanah Punt adalah babun, yang dianggap sebagai perwujudan Thoth (dewa kebijaksanaan) dan dimumikan oleh orang Mesir saat hewan itu mati.

Pada 2015, isotop dari dua mumi babun ini diambil sampelnya untuk mencoba mengidentifikasi asal-usulnya dengan harapan dapat mengetahui lokasi Punt. Meskipun hasilnya konsisten dengan asal-usul di Ethiopia atau Eritrea, hasil tersebut tidak dianggap pasti.

Baca Juga: Jadi Kontroversial, 3 Artefak Kuno Ini Belum Dikembalikan ke Negara Asal

Mumi Baboon. [Elifesciences.org]
Mumi Baboon. [Elifesciences.org]

Sekarang, Profesor Nathaniel Dominy dari Dartmouth College telah melakukan penyelidikan yang lebih rinci dengan menggunakan gagasan yang sama.

Dominy mengumpulkan oksigen dan isotop strontium dari 155 babun di 77 lokasi yang tersebar di Afrika bagian utara dan Arab. Hasilnya pun dibandingkan dengan isotop mumi babun.

Dilansir dari IFL Science, Senin (21/12/2020), Dominy dan rekannya melaporkan bahwa lima mumi babon yang berasal dari 2.000-2.400 tahun lalu dibesarkan di Mesir.

Namun, dua babun yang berasal dari hingga 1.000 tahun sebelumnya memiliki isotop yang konsisten dengan kehidupan di daerah yang sekarang disebut Ethiopia, Eritrea, dan Djibouti. Beberapa bagian Somalia dan Yaman juga memiliki rasio isotop yang serupa.

Penemuan ini selaras dengan teori paling populer yang menyebutkan bahwa Tanah Punt menutupi Ethiopia modern dan beberapa bagian dari tanduk Afrika, meskipun tidak sepenuhnya mengesampingkan teori lainnya yang menyebut Yaman.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Timbunan Uang Palsu Mesir Kuno

Hubungan perdagangan antara Mesir dan Punt sangat luar biasa sehingga beberapa sejarawan menyebutnya sebagai awal globalisasi ekonomi.

Banyak ahli menilai, perdagangan Mesir-Punt sebagai langkah maritim panjang pertama sehingga tak heran para ilmuwan memperdebatkan di mana lokasi Tanah Punt.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI