Suara.com - Angkatan Luar Angkasa sebagai cabang militer terbaru Amerika Serikat yang resmi didirikan pada 20 Desember 2019, mendapatkan nama baru untuk personelnya, yang akan disebut sebagai Guardians (Penjaga).
"Untuk selanjutnya, lelaki dan perempuan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat akan dikenal sebagai Guardians," kata Mike Pence, Wakil Presiden Amerika Serikat dalam pengumuman pada 18 Desember.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengarahkan Departemen Pertahanan untuk membentuk Angkatan Luar Angkasa, ketika dia menandatangani Space Policy Directive-4 pada Februari 2019.
Angkatan Luar Angkasa secara resmi berdiri 10 bulan kemudian, menjadi cabang militer baru pertama Amerika Serikat sejak Angkatan Udara pada tahun 1947.
Baca Juga: Update Terbaru, Game Among Us Hadirkan Karakter Guardian Angel
Dilansir dari Space.com, Senin (21/12/2020), Angkatan Luar Angkasa secara resmi menjadi bagian dari Angkatan Udara, sama seperti Korps Marinir adalah bagian dari Departemen Angkatan Laut.
Pernyataan pada misi cabang baru itu berbunyi bahwa Angkatan Luar Angkasa harus mengatur, melatih, dan melengkapi kekuatan luar angkasa untuk melindungi Amerika Serikat dan kepentingan sekutu, di luar angkasa serta untuk memberikan kemampuan luar angkasa kepada kekuatan gabungan.
Penciptaan Angkatan Luar Angkasa sejalan dengan prioritas ruang angkasa pemerintahan Trump yang lebih luas, yang berfokus pada penguatan posisi kepemimpinan Amerika Serikat di luar angkasa. Posisi itu diketahui berada di bawah ancaman yang meningkat dari China dan Rusia.
Menurut laporan CNET, Pence mengatakan bahwa Angkatan Luar Angkasa sekarang memiliki 2.000 anggota militer dan 3.600 perwira lainnya telah mengisi dokumen untuk dipindahkan ke cabang luar angkasa militer.
Hingga saat ini, Angkatan Luar Angkasa telah mengawasi sejumlah peluncuran satelit dan awal misi baru untuk pesawat luar angkasa X-37B. Sekarang, tugasnya bertambah dengan mengelola konstelasi satelit GPS.
Baca Juga: Angkatan Luar Angkasa AS Akan Bangun Pangkalan Militer Pertama di Bulan