Suara.com - Fasilitas pemasok Apple, Wistron dekat Bengaluru, India, baru-baru ini diserang para pekerja menuntut upah yang belum dibayar.
Melansir laman The Verge, perusahaan telah memberi tahu Wistron. Menurut laporan tersebut, audit awal oleh Apple mengungkapkan bahwa Wistron telah melanggar "Kode Etik Pemasok".
Rupanya, pemasok tersebut tidak mengatur jam kerja dengan baik dan ini menyebabkan keterlambatan pembayaran upah. Tepatnya, seperti yang diakui Wistron, beberapa pekerja tidak dibayar tepat waktu selama Oktober dan November lalu.
Sebagai informasi, mengutip laman Gizmochina, Minggu (20/12/2020), Wistron merakit iPhone Apple seperti iPhone 7 dan iPhone SE 2020.
Baca Juga: Apple Bikin Label Baru untuk Lindungi Privasi Data Pengguna
Laporan tersebut mengatakan bahwa Wistron berencana memperluas operasi dengan mempekerjakan 20.000 pekerja dalam setahun. Namun, tidak dapat mengatasi skala tenaga kerja, melanggar beberapa undang-undang yang menyebabkan kemarahan.
Selain itu, hasil pemeriksaan Pemerintah Karnataka mengungkapkan, Wistron memiliki 5.500 pekerja lebih dari jumlah yang diizinkan.
Beberapa pelanggaran lainnya termasuk manajemen SDM yang tidak tepat, gaji yang kurang untuk pekerja kontrak, staf rumah tangga. Perusahaan juga telah membuat staf perempuan bekerja lembur tanpa izin yang semestinya.
Akibatnya, laporan tersebut mengatakan Wistron akan menghadapi penundaan produksi karena tindakan percobaan Apple.
Meski begitu, Apple mengatakan akan terus memantau bagaimana Wistron berhasil mengurangi serangan kekerasan yang membuatnya kehilangan jutaan dolar properti, Gears, dan iPhone. Selain Wistron, pemasok Apple lainnya, Foxconn, Pegatron juga memperluas produksi di Vietnam, India.
Baca Juga: Tak Aktifkan Fitur Kontrol, Bocah 6 Tahun Ini Beli Game Hingga Rp 226 Juta