Ditemukan Kerangka Berusia 3.000 Tahun Berpelukan, Romeo dan Juliet?

Minggu, 20 Desember 2020 | 05:30 WIB
Ditemukan Kerangka Berusia 3.000 Tahun Berpelukan, Romeo dan Juliet?
Patung Juliet. [ElisaRiva/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan sepasang kerangka berusia 3.000 tahun di situs alkitabiah Bethsaida, Israel, yang terkubur berdampingan dalam posisi berpelukan, di mana jasad lelaki di atas tubuh perempuan.

Para ahli yang menemukannya menyebut pasangan kerangka tersebut sebagai Romeo dan Juliet. Diduga keduanya meninggal pada saat yang sama, meskipun tidak yakin penyebab kematian pasangan kerangka tersebut.

"Sangat, sangat jarang menemukan pasangan seperti ini," kata Rami Arav, direktur proyek Bethsaida dan profesor di University of Nebraska Omaha, seperti dikutip Live Science, Minggu (20/12/2020).

Setelah menganalisis kerangka tersebut, Arav mengatakan, jasad lelaki meninggal di akhir masa remajanya dan perempuan di usia remaja awal atau praremaja.

Baca Juga: Artefak Piramida Berusia 5.000 Tahun Ditemukan di Kaleng Rokok

Sepasang tengkorak berpelukan bagaikan Romeo dan Juliet. [Livescience/Bethsaida Excavations Project]
Sepasang tengkorak berpelukan bagaikan Romeo dan Juliet. [Livescience/Bethsaida Excavations Project]

"Rupanya, mereka meninggal pada saat yang sama atau setidaknya dikuburkan pada waktu yang sama sebelum tubuh mereka membusuk. Tidak ada kekerasan yang ditemukan di kerangka itu, jadi kami tidak tahu apa yang membunuh mereka," tambah Arav.

Terlepas dari posisi kerangka yang intim, para arkeolog tidak dapat memastikan apakah keduanya benar-benar pasangan dalam hal asmara.

"Berpelukan dalam posisi spooning ini diatur oleh orang-orang yang menguburkan mereka. Mungkin orang-orang itu yang hanya tahu cerita sebenarnya," ucap Arav.

Arav menambahkan bahwa tidak ada persembahan atau benda di dalam kuburan kerangka tersebut, sehingga ia dan rekan-rekannya tidak tahu apakah keduanya adalah anggota masyarakat elit atau dari latar belakang sederhana.

Namun, jika dilihat dari peninggalan arkeologi dan informasi sejarah yang ada, para arkeolog dapat mengetahui bahwa pada saat pasangan itu hidup, orang-orang di Bethsaida menggunakan bahasa Aram.

Baca Juga: Sst... Ilmuwan Deteksi Sinyal Radio Pertama dari Eksoplanet

Bahasa Semitik dengan sejarah selama 3.000 tahun itu pernah menjadi bahasa pemerintahan berbagai kekaisaran, serta bahasa untuk kegiatan upacara keagamaan yang umumnya dituturkan di Armenia, Azerbaijan, Iran, Irak, Israel, Georgia, Lebanon, Rusia, Suriah, dan Turki.

Hal lain yang diketahui oleh para ahli adalah Bethsaida merupakan ibu kota Geshur, sebuah kerajaan yang disebutkan beberapa kali dalam Alkitab Ibrani.

Para arkeolog berencana mengekstrak DNA dari pasangan kerangka ini untuk mempelajari lebih lanjut, tetapi saat ini tim kekurangan dana untuk melakukannya.

Penggalian di Bethsaida sendiri telah berlangsung sejak 1987 dan pasangan tersebut adalah kerangka tertua yang ditemukan tim peneliti di situs penggalian itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI