Suara.com - Di dunia saat ini baru ada satu jenis vaksin untuk Covid-19 yang mengantongi izin dari pemerintah: vaksin buatan Pfizer dan BioNTech. Vaksin ini sudah menerima izin dari FDA, semacam BPOM di Amerika Serikat dan dari otoritas kesehatan di Inggris.
Vaksin Pfizer, per hari ini (18/12/2020), telah disuntikkan kepada penduduk AS, Inggris, dan Arab Saudi. Beberapa negara di dunia juga telah memesan vaksin Covid-19 ini.
Selain Pfizer, sebenarnya ada juga vaksin buatan Moderna, juga perusahaan dari Amerika Serikat dan Sinovac, sebuah perusahaan farmasi China. Ketiga vaksin ini disebut-sebut sebagai yang sudah pengembangannya nyaris rampung dan telah memasuki uji klinis fase ketiga.
Lalu apa perbedaan ketiga vaksin Covid-19 ini? Berikut jabarannya:
Baca Juga: Jokowi: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Semua, Bukan Cuma Anggota BPJS
Vaksin Pfizer
- Produsen: Vaksin Covid-19 ini dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS, Pfizer dan perusahaan Jerman, BioNTech.
- Teknologi: Vaksin ini dikembangkan menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA). Ini termasuk teknologi baru dalam pengembangan vaksin. Menurut Channel News Asia, vaksin ini bisa mengajari sel-sel tubuh manusia untuk memproduksi respons imun. Teknologi ini berbeda dari vaksin tradisional yang terbuat dari virus yang dilemahkan atau dimatikan.
- Penyimpanan: Meski demikian ada satu kendala, vaksin Pfizer ini harus disimpan di suhu minus 70 derajat Celcius. Karenanya pengiriman dan penyimpanan vaksin ini cukup menantang dan dinilai tak cocok untuk negara miskin.
- Kemanjuran: Tingkat kemanjuran vaksin Pfizer ini mencapai 95 persen. Tetapi saat ini setidaknya ada empat kasus reaksi alergi parah akibat penggunaan vaksin Pfizer ini.
- Pengguna: Selain di AS, Inggris, dan Arab Saudi, vaksin Pfizer in sudah dipesan oleh Singapura, Kanada, dan Meksiko.
- Produsen: Vaksin Covid-19 ini diproduksi oleh perusahaan farmasi AS, Moderna. Ia termasuk salah satu yang menjanjikan. Diperkirakan dalam waktu dekat vaksin ini akan memperoleh izin penggunaan darurat dari pemerintah AS.
- Teknologi: Sama seperti Pfizer, vaksin Moderna ini juga dikembangkan memanfaatkan teknologi mRNA.
- Penyimpanan: Vaksin Moderna lebih mudah dikirim dan disimpan. Ia bisa disimpan selama 30 hari di dalam lemari pendingin. Di lingkungan dengan suhu minus 20 derajat Celcius, ia bisa bertahan selama 6 bulan.
- Kemanjuran: Tingkat kemanjuran vaksin Moderna ini mencapai 94,5 persen.
- Pengguna: Vaksin ini belum digunakan di negara mana pun.
- Produsen: Vaksin bernama CoronaVac ini, yang diproduksi Sinovac, sedang menjalani uji klinis fase III di Brasil, Indonesia, dan Turki.
- Teknologi: Vaksin ini dikembangkan dari virus corona yang telah dilemahkan. Virus-virus ini diharapkan bisa memicu munculnya reaksi imun pada tubuh manusia. Ini merupakan teknologi tradisional dalam pengembangan vaksin.
- Penyimpanan: Vaksin Sinovac bisa disimpan di suhu 2 sampai 8 derajat Celcius. Ia bisa bertahan selama 3 tahun dalam kondisi tersebut. Vaksin Sinovac ini dinilai cocok untuk negara miskin dan berkembang.
- Kemanjuran: Belum diketahui. Sebelumnya Biofarma mengatakan bahwa dari hasil awal uji klinis di Indonesia, 97 persen sukarelawan menunjukkan adanya reaksi imun.
- Pengguna: Belum ada negara yang menggunakan Vaksin Sinovac. Vaksin ini sudah dipesan oleh Brasil, Indonesia, Turki, dan Filipina.