Suara.com - Twitter mulai melakukan uji coba fitur Spaces, sebuah chat room (ruang percakapan) berbasis suara, yang juga telah diumumkan sejak bulan lalu.
Melalui unggahan @TwitterSpaces, perusahaan mengatakan bahwa sekelompok kecil pengguna akan diberi kemampuan membuat Spaces.
Fitur ini sama dengan sebuah grup yang ada di media sosial lain, siapapun dapat bergabung masuk ke dalam kelompok tersebut.
Namun, admin Spaces tentu memiliki kewenangan memasukkan ataupun mengeluarkan siapapun yang berada dalam grup tersebut.
Baca Juga: Harganya Bikin Elus Dada, Warganet Sebut Ini Sandal Sultan
Melansir The Verge, Jumat (18/12/2020), bulan lalu Twitter mengatakan bahwa orang pertama yang diberi akses di Spaces adalah perempuan dan orang-orang yang termarjinalkan.
Sebab, fitur baru ini disinyalir dapat menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan berdasarkan percakapan ataupun komentar yang dilakukan di Spaces.
Moderasi sepertinya menjadi fokus utama dalam fitur Spaces. Admin grup dapat memiliki kontrol terhadap para anggotanya, baik yang dapat berbicara ataupun tidak.
Ada juga fitur lapor dan blokir yang juga bisa digunakan dalam awal perilisan fitur. Fitur lainnya yang juga diuji coba adalah reaksi emoji, membagikan tweet di Space, dan transkripsi suara langsung.