Proses Terjadinya Hujan dari Evaporasi hingga Air Jatuh ke Tanah

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 16 Desember 2020 | 20:15 WIB
Proses Terjadinya Hujan dari Evaporasi hingga Air Jatuh ke Tanah
Ilustrasi angin kencang disertai hujan lebat, badai. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini Indonesia sedang musim penghujan dan hampir setiap hari hujan turun membasahi permukaan tanah. Mungkin anak-anak belum tahu bagaimana proses terjadinya hujan. Maka dari itu artikel ini akan menjelaskan proses terjadinya hujan dengan lengkap.

Hujan merupakan salah satu hal yang ditunggu oleh petani. Petani dapat memanfaatkan air hujan untuk tetap menjaga kesuburan tanah. Sehingga tumbuhan yang ditanamnya tidak tandus dan menghindari gagal panen. Tumbuhan membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang.

Tidak hanya petani, hujan juga berperan penting bagi setiap makhluk hidup. Hujan menjadi salah satu sumber persediaan air minum dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Indonesia yang beriklim tropis membuat hujan turun setiap tahunnya. Makanya ada musim penghujan yang berlangsung antara bulan Oktober hingga bulan Maret.

Pengertian hujan sebenarnya adalah air yang jatuh dari langit yang berasal dari awan yang telah terisi penuh dengan embun. Hujan sering kali turun diiringi oleh petir yang menyambar di langit.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Perhatikan Hal Ini Agar Anak Tak Gampang Sakit

Sebelum hujan turun, langit akan terlihat gelap dan mendung. Setelah hujan turun, langit akan menjadi cerah kembali. Lalu bagaimana proses terjadinya hujan? Simak penjelasannya berikut ini.

Tahapan Proses Terjadinya Hujan

Proses terjadinya hujan ini dimulai dari sinar matahari yang panas sehingga air yang ada pada laut, sungai, genangan air maupun sumber air lainnya mengalami penguapan. Hal ini merupakan tahapan proses evaporasi.

Setelah melalui proses evaporasi atau penguapan, air kemudian akan mengalami proses kondensasi yaitu uap air kemudian berubah menjadi embun. Uap air mengembun diakibatkan di sekitar uap air lebih rendah daripada titik embun air.

Suhu udara yang tinggi membuat titik embun semakin banyak dan memadat dan membentuk awan. Proses ini juga disebut sebagai proses kondensasi.

Baca Juga: 3 Dusun Kabupaten Besitang Terendam Banjir, Ini Penyebabnya

Dengan adanya perbedaan tekanan udara di langit menyebabkan pergerakan udara atau angin membawa butiran air menuju tempat dengan suhu yang rendah. Awan yang mengandung banyak air itu lalu berkumpul dan bergabung menjadi awan besar yang gelap dan langit menjadi mendung. Proses ini juga disebut sebagai proses koalensi.

Awan yang bergabung menjadi awan yang gelap akan mengalami hujan. Tetesan air hujan jatuh ke tanah dan ada juga butiran air yang kembali ke awan.

Air hujan memiliki diameter 0,5 milimeter atau 0,02 inci dan bisa menjadi kecil saat hujan gerimis. Kadang kala hujan berbentuk serpihan salju namun meleleh saat melewati atmosfer.

Seperti itulah runtutan proses terjadinya hujan mulai dari tahap evaporasi hingga air jatuh dari awan ke permukaan tanah. Apakah kalian sudah paham?

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI