Suara.com - China meluncurkan sepasang satelit ke luar angkasa untuk berburu dan mempelajari lebih lanjut gelombang gravitasi, dari peristiwa kosmik.
Misi yang disebut Gravitational Wave High-energy Electromagnetic Counterpart All-sky Monitor (GECAM), diluncurkan pada 10 Desember dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di provinsi barat daya Sichuan.
Satelit kembar seberat 150 kilogram masing-masing memasuki orbit yang direncanakan sekitar 600 kilometer dari ketinggian di sisi berlawanan Bumi.
"Peluncuran satelit ilmiah ini akan memungkinkan negara kita membuat terobosan penting dalam menjelajahi alam semesta yang ekstrim, aktivitas Matahari dan hubungan antara Matahari dan Bumi," kata Wang Chi, kepala National Space Science Center di Chinese Academy of Sciences, seperti dikutip Space.com, Rabu (16/12/2020).
Baca Juga: Rekonseptualisasi Kawasan Satelit Penyedia Tempat Tinggal Harga Terjangkau
Dari orbitnya, satelit akan memantau seluruh langit untuk peristiwa yang menghasilkan gelombang gravitasi, dapat mencakup pertemuan kosmik seperti penggabungan bintang neutron atau lubang hitam bersatu.
Satelit tersebut memiliki keunggulan dibandingkan observatorium yang mencari sinar gamma karena pandangan satelit tidak terhalang apa pun. Sebaliknya, Observatorium Swift NASA dan Teleskop Luar Angkasa Sinar Gamma Fermi hanya memiliki pemandangan langit sebagian.
Menurut laporan, misi yang diluncurkan dengan roket Long March 11 yang dikembangkan oleh China Aerospace Science and Technology Corp tersebut adalah misi ke-355 dari seri Long March.