Suara.com - Pada gelaran MPL Indonesia Season 6 lalu, nama Buts dari ONIC menjadi salah satu pro player paling bersinar dengan performa terbaiknya. Resmi pindah ke ONIC, Buts baru-baru ini mengungkap masa berat yang ia rasakan selama berada di EVOS.
Kisah Buts mengenai masa beratnya di EVOS ini ia sampaikan dalam video Empetalk bersama Jonathan Liandi yang baru diunggah pada Selasa (15/12/2020) lalu.
Di awal video, Buts berkisah mengenai karirnya sebagai pro player di ranah pro scene. Memulai karir dari game DotA 2, Buts yang sebelumnya meremehkan game mobile justru tertarik untuk bermain game Mobile Legends.
Karirnya di dunia pro scene lalu semakin melejit usai berhasil dilirik oleh tim eSports kenamaan yaitu EVOS. Karir Buts justru berjalan mulus, melakukan trial di EVOS, Buts langsung masuk ke MPL bersama dengan Rexxy dan Revici.
Baca Juga: Dibanderol Fantastis, Segini Harga Transfer LJ ke EVOS
Saat ditanya oleh Jonathan Liandi mengenai perasaannya masuk EVOS, Buts mengaku kaget saat harus berjuang bersama deretan pro player kenamaan tim macan putih yang pada saat itu baru memenangkan M1 World Championship.
Namun, bermain bersama para pro player kenamaan tersebut justru menjadi beban tersendiri buat Buts. Berbagai tekanan justru membuat pro player asal Bandung ini down hingga tidak bisa menunjukan performa terbaiknya.
''Baru masuk EVOS, tekanan dari mana-mana. Udah mau nangis, sampai scrim aja sering nangis, kaya gue kok nggak maju-maju, nggak ada perkembangan,'' ungkap Buts.
Lebih lanjut, Buts menyebut Luminaire sebagai salah satu rekan tim yang cukup keras. Namun, dirinya mengaku belajar banyak dari pro player bernama asli Ihsan tersebut.
Baca Juga: Tinggalkan RRQ, LJ Ungkap Perasaan Pakai Jersey EVOS
Belum bisa bersinar bersama EVOS, Buts yang masuk dalam daftar transfer tim macan putih ini lalu dibeli oleh ONIC. Masuk ke MPL Indonesia Season 6, performa Buts bersama ONIC mencuri perhatian hingga dirinya sukses menyabet gelar Most Improved Player.