Perhatian! Ini Jenis Plastik Paling Berbahaya yang Membunuh Hewan Laut

Rabu, 16 Desember 2020 | 11:05 WIB
Perhatian! Ini Jenis Plastik Paling Berbahaya yang Membunuh Hewan Laut
Ilustrasi sampah plastik di laut. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga saat ini, lebih dari 700 spesies laut seperti paus, lumba-lumba, dan penyu, diketahui memakan plastik. Para ahli mengungkap barang-barang plastik paling berbahaya yang dapat membunuh hewan laut.

Ketika hewan memakan plastik, itu dapat menghalangi sistem pencernaan dan menyebabkan kematian. Potongan plastik yang tajam juga dapat menembus dinding usus, sehingga menyebabkan infeksi dan terkadang kematian.

Sekitar delapan juta ton plastik memasuki lautan setiap tahun. Para ahli berusaha mengurangi bahaya bagi hewan laut dari plastik sebanyak itu, dengan mengidentifikasi item yang mematikan bagi spesies yang paling rentan.

Beberapa jenis plastik lebih berbahaya dari jenis lainnya. Pada 2016, para ahli mengidentifikasi empat item utama yang dianggap paling berbahaya bagi satwa liar, yaitu puing-puing penangkapan ikan, kantong plastik, balon, dan peralatan plastik.

Baca Juga: Geliat Toko Kelontong Melawan Sampah: Bentuk Ekosistem Ramah Lingkungan

Ilustrasi sampah plastik. (BBC)
Ilustrasi sampah plastik. (BBC)

Tim ahli dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) menilai, data dari 76 makalah penelitian yang menggabungkan 1.328 hewan laut dari 80 spesies, terdiri dari 132 cetacea, 20 anjing laut dan singa laut, 515 penyu, dan 658 burung laut.

Para ilmuwan memeriksa item mana yang menyebabkan jumlah kematian terbesar di setiap kelompok dan juga berapa banyak kematian per interaksi.

Tim menemukan bahwa 76 penelitian tersebut menganalisisnya dengan benar untuk tiga dari empat item.

Plastik fleksibel seperti lembaran plastik, tas, dan kemasan, dapat menyebabkan penyumbatan usus dan berkontribusi atas jumlah kematian terbesar di antara semua kelompok hewan. Plastik ini mengakibatkan kematian terbanyak pada cetacea dan penyu laut.

Sementara puing-puing penangkapan ikan seperti jaring, tali pancing, dan pancingan menyebabkan kematian pada hewan dengan ukuran lebih besar, terutama anjing laut dan singa laut.

Baca Juga: Lawan Masalah Sampah, Bukhi Lahirkan Toko Kelontong Ramah Lingkungan

Dilansir dari IFL Science, Rabu (16/12/2020), penyu dan paus yang memakan puing dapat mengalami kesulitan berenang, sehingga dapat meningkatkan risiko tertabrak kapal atau perahu.

Sebaliknya, anjing laut dan singa laut tidak memakan banyak plastik tetapi bisa mati karena memakan puing-puing penangkapan ikan.

Sedangkan, balon, tali, dan karet mematikan bagi fauna yang lebih kecil. Plastik keras menyebabkan kematian terbanyak di antara burung laut.

Untuk mengurangi kematian megafauna laut akibat menelan plastik adalah dengan menargetkan barang-barang yang paling berbahaya dan memprioritaskan pengurangannya di lingkungan.

Para ilmuwan mengatakan bahwa menargetkan barang plastik yang lebih besar juga dapat berpengaruh karena itu bisa terurai menjadi potongan-potongan kecil.

Ilustrasi sampah plastik menumpuk (shutterstock)
Ilustrasi sampah plastik menumpuk (shutterstock)

Fragmen puing kecil seperti mikroplastik dan serat memiliki prioritas pengelolaan yang lebih rendah, karena menyebabkan kematian megafauna yang jauh lebih sedikit dan lebih sulit dikelola.

Plastik mirip film yang fleksibel, termasuk kantong dan kemasan plastik, menempati peringkat di antara sepuluh item paling umum dalam survei sampah laut secara global. Larangan penggunaan kantong plastik telah terbukti mengurangi kantong yang berserakan di lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI