Tinggalkan Orbit Bulan, Misi Chang'e 5 Bawa Sampel ke Bumi

Rabu, 16 Desember 2020 | 10:00 WIB
Tinggalkan Orbit Bulan, Misi Chang'e 5 Bawa Sampel ke Bumi
Chang'e-5. [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengorbit misi Chang'e 5 milik, China secara resmi sedang dalam perjalanan ke Bumi dan meninggalkan orbit Bulan.

Pengorbit mulai menembakkan empat mesin pada 13 Desember saat berada 230 kilometer di atas Bulan. Mesin berhenti menyala 22 menit kemudian setelah mengatur pesawat luar angkasa di jalur menuju Bumi.

Misi tersebut sekarang memasuki tahap akhir untuk mengirimkan sampel Bulan pertama ke Bumi sejak 1976. Pada 14 Desember, pesawat luar angkasa melakukan manuver koreksi lintasan untuk menyempurnakan jalur pulang.

Chang'e 5 diperkirakan akan mencapai Bumi sekitar 16-17 Desember dan mengirimkan kargo berisi material Bulan yang dikumpulkan dari wilayah Oceanus Procellarum.

Baca Juga: Bayi Tiga Bulan Ini Meninggal Dunia Gegara Sang Ibu Mengkonsumsi Narkoba

Ilustrasi Bulan. (Shutterstock)
Ilustrasi Bulan. (Shutterstock)

Sekitar 2 kilogram sampel Bulan berada di dalam kapsul terpasang pada pengorbit. Ketika sampai di orbit Bumi, kapsul pengembalian sampel itu akan terpisah dari pengorbit dan masuk ke atmosfer Bumi.

Setelahnya, parasut akan memperlambat penurunan kapsul ke tanah di dalam area Mongolia Dalam, di mana kapsul itu akan mendarat.

Dilansir dari Space.com, Rabu (16/12/2020), misi ini telah dimulai pada 23 November dengan bantuan roket Long March 5, yang meluncurkan pesawat luar angkasa Chang'e 5 yang terdiri dari empat bagian.

Sampel Bulan tersebut akan dikirim ke laboratorium yang dibangun secara khusus di Beijing. Para ilmuwan akan menggunakan penanggalan radiometrik untuk mengonfirmasi usia sampel, yang mungkin mengandung batuan vulkanisme berusia 1,2 miliar tahun.

Sampel Bulan yang dikumpulkan sebelumnya oleh misi Apollo dan Soviet Luna pada tahun 1960-an dan 1970-an semuanya berusia lebih dari 3 miliar tahun. Karena itu, para ahli ingin menganalisis sampel untuk memastikan teori bahwa sampel yang diambil dari daerah Bulan tersebut, terbuat dari batuan yang jauh lebih muda daripada daerah lainnya.

Baca Juga: Tak Menyerah, Israel Akan Kirim Misi ke Bulan pada 2024

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI