Ribuan Akun Instagram Bodong Ditemukan, Ada yang Janggal

Senin, 14 Desember 2020 | 17:43 WIB
Ribuan Akun Instagram Bodong Ditemukan, Ada yang Janggal
Ilustrasi Instagram. [Solen Feyissa/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak heran jika platform media sosial kerap dihantui dengan akun bodong atau akun palsu, termasuk Instagram. Namun tak disangka akun tersebut kerap berjumlah ribuan bahkan jutaan.

Ribuan hingga jutaan akun bodong tersebut biasanya dilakukan penipuan hingga menyebarkan berita palsu lewat media sosial Instagram.

Namun akun-akun bodong tersebut rupanya memiliki pengikut, like hingga komentar pada unggahan akun palsu dan terdapat interaksi nyata dari sesama pengguna.

Belum lama ini ditemukan adanya 'pabrik klik' atau 'click farm' di Instagram. Perlu diketahui Click Farm sendiri adalah sebuah operasi di mana dengan orang yang bergaji rendah tanpa ada peraturan data yang ketat akan dibayar untuk mengklik sebuah tautan dan berinteraksi dengan pengguna online.

Baca Juga: Ratusan Akun Palsu Berbahasa Belanda Muncul Dukung Otsus Papua

Ilustrasi Instagram. (Unsplash/Ben Kolde)
Ilustrasi Instagram. (Unsplash/Ben Kolde)

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan penghasilan melalui iklan atau untuk meningkatkan pengikut sosial media. Praktik ini dinilai sangat menyedihkan.

Dilansir dari Techradar, salah satu tim peneliti vpnMentor telah menemukan server perintah dan kontrol yang menemukan data untuk puluhan ribu akun Instagram termasuk nama dan kata sandi hinga nomor telepon pengguna.

Semua data tersebut lantas disimpan dalam satu server, pasalnya operasi click farm sepenuhnya terpusat dan dikendalikan.

Sehingga memungkinkan siapa pun yang berada di sistem ini masuk ke akun dari mana saja dan mulai berinteraksi dengan akun Instagram lainnya.

Dilaporkan vpnMentor meyakini click farm ini dioperasikan oleh pihak ketiga yang kemungkinan beroperasi di daerah  Kazajhstan atau Armenia.

Baca Juga: RUU PDP, Pemerintah Usul Batasan Umur Pengguna Medsos 17 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI