Kedua timbunan tersebut masing-masing memiliki campuran sehingga membuat nilainya berkurang. Eshel curiga bahwa praktik penurunan nilai perak yang digunakan sebagai mata uang meluas seiring kekurangan perak terus berlanjut di Kanaan.
"Saya pikir itu dimulai sebagai pemalsuan atau tiruan dan kemudian menjadi konvensi seiring berjalannya waktu," tambah Eshel.
![Uang palsu Mesir Kuno. [Journal of Archaeological Science]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/14/25360-uang-palsu-mesir-kuno.jpg)
Praktik kuno memotong batangan perak juga muncul di sekitar periode waktu yang sama dan itu mungkin sebagai cara, untuk memeriksa apakah batangan tersebut berwarna perak seluruhnya dan bukan campuran tembaga di intinya.