Suara.com - NASA telah memilih sekelompok astronot untuk diterbangkan ke Bulan dalam misi Artemis, pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun sejak misi Apollo.
Tim Artemis yang baru diumumkan terdiri dari 18 astronot lelaki dan perempuan yang diharapkan dapat membuka jalan bagi misi manusia berikutnya untuk mengorbit dan mendarat di Bulan.
Kader tersebut termasuk astronot perempuan pertama dan lelaki Amerika Serikat berikutnya yang harus menginjakkan kaki di Bulan.
Dilansir dari Space.com, Kamis (10/12/2020), berikut ini 18 anggota tim Artemis yang dipilih NASA dari 47 astronot yang saat ini aktif dalam program tersebut:
Baca Juga: Penjelajah NASA Menyelidiki Batu Misterius di Mars
- Joe Abaca (53), anggota kelas astronot NASA 2004 dan seorang ahli hidrogeologi.
- Kayla Barron (33), anggota kelas astronot NASA 2017 dan seorang perwira kapal selam di Angkatan Laut AS dengan gelar master di bidang teknik nuklir.
- Raja Chari (43), anggota kelas astronot NASA tahun 2017 dan seorang pilot penguji di Angkatan Udara AS dengan gelar master di bidang astronautika dan aeronautika.
- Matthew Dominick (39), anggota kelas astronot NASA tahun 2017 dan seorang pilot penguji di Angkatan Laut AS dengan master sains di bidang teknik sistem.
- Victor Glover (44), anggota kelas astronot NASA 2013 dan seorang komandan di Angkatan Laut AS dengan gelar master sains di bidang teknik uji penerbangan dan teknik sistem. Dikenal sebagai astronot kulit hitam pertama yang bertugas di ISS.
- Woody Hoburg (35), anggota kelas astronot NASA 2017 dan seorang insinyur dengan gelar doktor di bidang teknik elektro dan ilmu komputer.
- Jonny Kim (36), anggota kelas astronot NASA 2017 dan seorang letnan di Angkatan Laut AS, mantan U.S. Navy SEAL, dan dokter.
- Christina Koch (41), anggota kelas astronot NASA 2013 dan seorang insinyur dengan gelar master di bidang teknik kelistrikan. Pernah mencetak rekor baru untuk misi luar angkasa tunggal terpanjang oleh astronot perempuan di ISS.
- Kjell Lindgren (47), anggota kelas astronot NASA 2009 dan seorang ahli bedah penerbangan dengan gelar doktor kedokteran.
- Nicole Mann (43), anggota kelas astronot NASA 2013 dan seorang pilot penguji di Korps Marinir AS dengan gelar master sains di bidang teknik mesin.
- Anne McClain (41) anggota kelas astronot NASA 2013 dan seorang letnan kolonel di Angkatan Darat AS dan insinyur dengan gelar master di bidang teknik kedirgantaraan dan hubungan internasional.
- Jessica Meir (43), anggota kelas astronot NASA 2013 dan seorang fisiolog dengan gelar doktor dalam biologi kelautan. Ia memiliki peran penting dalam perjalanan antariksa perempuan pertama.
- Jasmin Moghbeli (37), anggota kelas astronot NASA 2017 dan seorang pilot uji coba helikopter Korps Marinir AS dengan master sains di bidang teknik kedirgantaraan.
- Kate Rubins (42), anggota kelas astronot NASA 2009 dan seorang ahli mikrobiologi dengan gelar doktor dalam biologi kanker. Dikenal sebagai perempuan ke-60 dalam sejarah yang terbang ke luar angkasa dan orang pertama yang mengurutkan DNA di orbit.
- Frank Rubio (44), anggota kelas astronot NASA tahun 2017 dan seorang pilot helikopter Angkatan Darat AS dan ahli bedah penerbangan.
- Scott Tingle (55), anggota kelas astronot NASA 2009 dan seorang komandan di Angkatan Laut AS dengan master sains di bidang teknik mesin.
- Jessica Watkins (32), anggota kelas astronot NASA 2017 dan seorang aquanaut dengan gelar doktor di bidang geologi yang bekerja pada misi penjelajah Mars NASA di Jet Propulsion Laboratory.
- Stephanie Wilson (54), anggota kelas astronot NASA tahun 1996 dan seorang insinyur dengan gelar master sains di bidang teknik kedirgantaraan.
Menariknya, beberapa astronot yang dipilih NASA tersebut belum pernah pergi ke luar angkasa sebelumnya. Meski begitu, kelompok ini dipilih karena beragam keahlian dan latar belakang.
Badan antariksa itu berupaya menerbangkan manusia kembali ke Bulan pada 2024. Program Artemis, dinamai dari saudara kembar Apollo, dijadwalkan mulai mengirimkan misi robotik pada 2021 dan diikuti dengan peluncuran dari awak Artemis II ke orbit Bulan pada 2023.
Semua astronot yang ditugaskan dalam tim Artemis tersebut memenuhi syarat untuk ditugaskan dalam misi, tetapi keanggotaan dalam tim tidak menjamin seluruh astronot pada akhirnya akan dipilih untuk terbang ke Bulan.
Beberapa anggota tim akan bertugas di kru utama dan cadangan, beberapa lainnya akan berjalan di Bulan dan sementara sisanya mungkin bekerja di orbit Bulan di atas platform Gateway.
Baca Juga: NASA dan Boeing Selesai Uji Parasut Starliner, Ini Hasilnya