Vaksin Covid-19 Sinovac Pantik Antibodi di 97% Sukarelawan di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 09 Desember 2020 | 15:42 WIB
Vaksin Covid-19 Sinovac Pantik Antibodi di 97% Sukarelawan di Indonesia
Kandidat vaksin Covid-19, Sinovac. [Noel Celis/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sinovac Biotech mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatannya memantik munculnya antibodi di 97 persen sukarelawan yang terlibat dalam uji klinis di Indonesia. Meski demikian perusahaan asal Tiongkok itu menegaskan bahwa hasil uji efikasi vaksin belum tersedia.

Pernyataan ini disampaikan sebagai klarifikasi setelah Bio Farma, mitra Sinovac di Indonesia, mengklaim bahwa tingkat efektivitas vaksin asal Tiongkok itu mencapai 97 persen dalam uji klinis awal.

Bio Farma sendiri, demikian dilansir Bloomberg, Selasa (8/12/2020), menegaskan bahwa kepastian soal efikasi vaksin Sinovac baru diketahui pada Januari 2021.

Selain di Indonesia, vaksin Covid-19 Sinovac juga diuji di Brasil dan Turki. Kabar dari Brasil menyebutkan bahwa hasil uji klinis fase akhir vaksin Sinovac akan diumumkan pertengahan Desember.

Baca Juga: Ahli: Opsi Darurat Vaksin Adalah Bentuk Kegagalan Negara Atasi Covid-19

Sinovac sendiri mengatakan bahwa angka 97 persen mengacu pada tingkat seroconversion atau serokonversi, munculnya antibodi pada tubuh sebagai hasil dari imunisasi atau vaksinasi. Tingginya serokonversi tak selalu berarti tingginya efektivitas vaksin dalam melindungi tubuh dari Covid-19.

Menurut Sinovac pihaknya dan para mitra kini sedang menganalisis data dari hasil uji klinis fase III di Brasil yang melibatkan relawan lebih besar ketimbang di Indonesia dan Turki.

Pemerintah Indonesia pada pekan ini mengumumkan telah membawa sekitar 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Menter Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan bahwa vaksin-vaksin itu akan diprioritaskan untuk para tenaga medis.

Vaksin Sinovac dikembangkan dari virus corona baru penyebab Covid-19 yang sudah dilemahkan. Ini berbeda dari vaksin buatan Pfizer atau Moderna di Amerika Serikat yang dibuat dari protein menggunakan teknologi baru yang masih sukar dikembangkan di negara lain.

Menurut badan kesehatan dunia atau WHO, vaksin dengan tingkat kemanjuran 50 persen saja sudah cukup untuk digunakan dalam melawan wabah Covid-19 di dunia.

Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19: Vaksin Sinovac Tunggu izin EUA dari BPOM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI