3. Mengembun dan menjadi awan (kondensasi)
Pada tahap ini, seluruh uap air yang menguap akan naik ke atmosfer, di mana semakin tinggi naiknya uap air, maka akan semakin dingin suhunya, sehingga molekul-molekul air melambat dan saling menempel. Saat itulah terjadi pengembunan yang terlihat sebagai awan oleh manusia.
4. Presipitasi
Titik-titik air terus bergabung hingga awan berbentuk menjadi besar dan berat sehingga pada akhirnya jatuh kembali ke bumi atau dinamakan presipitasi. Wujud presipitasi ini dapat berupa air hujan, salju, atau kristal es, tergantung pada suhu saat pengembunan.
5. Air mengalir di darat
Tahap terakhir dari siklus air adalah ketika tetesan presipitasi jatuh ke permukaan bumi. Beberapa bagian dari presipitasi ini akan diserap oleh bumi dan kemudian tersimpan sebagai cadangan air tanah. Sebagian lagi akan mengalir ke sungai, danau, laut, dan sebagainya.
Melalui siklus air, ketersediaan air di Bumi akan menjadi terjamin. Mulai dari air yang mengalir ke sungai, danau, hingga laut, serta air yang terserap di dalam tanah. Siklus air ini memiliki manfaat bagi kehidupan manusia di Bumi, yang paling utama adalah siklus air yang terus berjalan menjaga ketersediaan air bersih.
Air bersih tersebut dapat digunakan dalam berbagai bentuk kegiatan manusia, seperti minum, memasak, mandi, hingga mencuci. Selain itu, air juga digunakan untuk membantu pekerjaan manusia, seperti untuk mengairi tanaman di lahan pertanian, juga digunakan untuk memberi minum hewan ternak di peternakan, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Metamorfosis Kupu-kupu dan Habitatnya
Seperti itulah penjelasan siklus air dan proses tahapan daur air yang perlu Anda ketahui.