Fenomena Langka! Ratusan Burung Pemakan Bangkai Menyerbu Kota Ini

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 08 Desember 2020 | 11:00 WIB
Fenomena Langka! Ratusan Burung Pemakan Bangkai Menyerbu Kota Ini
Burung Nasar. [ERNESTO BENAVIDES / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penduduk Marietta, Pennsylvania, merasa kota mereka berubah menjadi bagaikan di film misteri The Birds karya Alfred Hitchcock.

Bukan burung camar dan burung pipit, mereka menghadapi serangan besar-besaran burung nasar hitam, yang bisa memiliki bentangan sayap hingga lima kaki.

Penduduk terpaksa membuat keramaian dan meneriaki burung-burung untuk mengusir mereka, beberapa bahkan menyalakan kembang api.

Sayang, solusi yang lebih permanen tidak tersedia karena burung hering hitam dilindungi secara federal dan tidak dapat dimusnahkan tanpa izin. Adalah ilegal di AS untuk menjebak, membunuh atau memiliki burung pemakan bangkai hitam tanpa izin dan pelanggar dapat menghadapi denda hingga 15.000 dolar AS dan hingga enam bulan penjara.

"Burung telah menjadi masalah berkembang di timur laut Pennsylvania selama setidaknya satu dekade, tetapi ini adalah tahun terburuk," kata penduduk Marietta John Enterline kepada LNP, dilansir laman Dailymail, Selasa (8/12/2020).

Di musim gugur dan musim dingin, burung nasar lebih suka bertengger dalam kelompok dan tertarik pada panas yang dihasilkan oleh atap hitam pemilik rumah.

Burung nasar juga telah diketahui merusak wiper kaca depan dan karet weatherstrip yang jatuh dari sekitar jendela. Mereka juga akan merobek tong sampah karet untuk mencari makanan, meninggalkan sisa dan kotoran.

"Mereka tampaknya benar-benar tertarik pada apa pun yang terbuat dari plastik atau karet. Mereka benar-benar merusak," kata salah satu pemilik rumah kepada LNP.

Burung nasar hitam dilindungi oleh Undang-Undang Perjanjian Burung Bermigrasi tahun 1918 dan larangan DDT dan pestisida berbahaya lainnya juga telah membantu jumlah mereka bertambah.

"Secara historis, burung nasar hitam terbatas di bagian tenggara negara itu. Selama beberapa dekade terakhir - lebih spesifik lagi di Pennsylvania tengah selama lima tahun terakhir - kami telah melihat peningkatan besar dalam jumlah, dan dengan itu, jumlah panggilan telepon yang kami terima dalam hal kerusakan dan konflik," kata Matt Rice, seorang ahli biologi satwa liar dengan program Layanan Margasatwa Pennsylvania USDA, kepada The Patriot-News pada 2019.

Baca Juga: Ada Sayembara Mencari Burung Merpati di Pekalongan, Hadiahnya Rp20 Juta

Di masa lalu, burung bermigrasi tetapi perubahan iklim mendorong mereka untuk tinggal lebih lama di timur laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI