Hacker Incar Rantai Distribusi Vaksin Covid-19

Jum'at, 04 Desember 2020 | 18:39 WIB
Hacker Incar Rantai Distribusi Vaksin Covid-19
Ilustrasi hacker atau peretas dan sebuah ponsel. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, International Business Machines (IBM) lewat divisi keamanan cyber perusahaan melaporkan adanya hacker atau peretas yang mengincar rantai distribusi vaksin Covid-19.

Menurut laporan The Verge, Jumat (4/12/2020), peneliti IBM Claire Zaboeva dan Melissa Frydrych mengumumkan adanya kampanye phising yang bertujuan untuk meretas proses distribusi vaksin Covid-19.

"Kampanye tersebut mencakup enam wilayah, yakni Jerman, Italia, Korea Selatan, Ceko, Eropa, dan Taiwan," jelas Zaboeva dan Frydrych.

Serangan peretas itu fokus pada apa yang disebut cold chain atau rantai dingin - bagian dari jaringan distribusi yang dirancang agar vaksin tetap dalam kondisi dingin ekstrem saat disimpan maupun dikirim ke negara tujuan.

Baca Juga: Konspirasi Vaksin Covid-19, dari Mengandung Microchip hingga Mengubah DNA

Seperti diketahui beberapa vaksin Covid-19 yang teruji sukses harus disimpan di kondisi dingin ekstrem, hingga minus 70 derajat Celcius, agar tidak rusak. Syarat ini merupakan tantangan tersendiri dalam proses distribusi vaksin Covid-19 ke negara pemesannya.

Organisasi dan lembaga yang disasar para peretas terkait dengan Gavi, aliansi internasional yang mempromosikan akses dan distribusi vaksin di dunia. Mereka antara lain direktorat jenderal pajak dan bea-cukai Komisi Eropa serta sektor-sektor keamanan siber terkait.

Yang ditarget, lebih khusus lagi, adalah Cold Chain Equipment Optimization Platform (CCEOP), platform milik Gavi yang mengembangkan teknologi penyimpanan vaksin dalam kondisi dingin ekstrem.

Peretas melancarkan serangan lewat email-email berisi malware ke para pemimpin organisasi dengan mengaku sebagai perwakilan Haier Biomedical, sebuah perusahaan logistik asal China.

Belum jelas siapa pihak yang berada di balik upaya peretasan ini. Namun peneliti mencurigai aktor ini melibatkan negara, bukan individu ataupun kelompok.

Baca Juga: Aa Gym Mau yang Pertama Disuntik Vaksin Covid 19, Asalkan Penuhi Syarat Ini

"Penjahat dunia maya tidak mungkin menghabiskan waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan operasi ini," jelas peneliti.

IBM merekomendasikan agar perusahaan yang terlibat dalam distribusi vaksin untuk selalu waspada terhadap ancaman para peretas yang disponsori negara ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI