CDC Persingkat Masa Karantina Covid-19 Jadi 10 Hari

Kamis, 03 Desember 2020 | 10:30 WIB
CDC Persingkat Masa Karantina Covid-19 Jadi 10 Hari
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mempersingkat masa karantina. Bagi orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19 menjadi hanya 10 hari jika orang tersebut tidak menunjukkan gejala. Bagi tidak memiliki gejala dan mendapat hasil tes negatif, selama tujuh hari.

Sebelumnya, CDC merekomendasikan agar masa karantina dilakukan selama 14 hari setelah terpapar.

Pedoman baru menyebutkan mereka dapat berhenti melakukan karantina, setelah 10 hari jika tidak ada gejala yang muncul. Pasien juga dapat menyelesaikan masa karantina lebih cepat, pada tujuh hari, jika hasil tes negatif dengan tes diagnostik pada hari ke-5 atau setelahnya.

Dr. John Brooks, Kepala Medis CDC mengungkapkan, bagi mereka yang dites di luar karantina, mereka bisa mendapatkan tes diagnostiknya hingga 48 jam sebelum hari ketujuh, sedini mungkin pada hari ke-5.

Baca Juga: Tambah 127 Orang, RSD Wisma Atlet Kini Rawat 3.283 Pasien Corona

Ilustrasi CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika). [ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP]
Ilustrasi CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika). [ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP]

"Jika hasil tes negatif keluar lebih cepat, mereka harus tetap dikarantina sampai hari ke-7. Jika hasil tes keluar lebih lambat dari hari ke-7, mereka harus menunggu menyelesaikan karantina sampai mendapatkan hasilnya," katanya seperti dikutip Live Science, Kamis (3/12/2020).

Meski begitu, setelah keluar dari karantina lebih awal, penyintas masih harus memperhatikan gejala selama 14 hari penuh.

"Rekomendasinya didasarkan pada pemodelan ekstensif, tidak hanya oleh CDC. Semua studi ini mengarah ke arah yang sama, menunjukkan bahwa karantina yang lebih pendek masih dapat secara signifikan mengurangi infeksi, sekaligus memungkinkan lebih banyak orang untuk mengikuti pedoman tersebut," tambah Brooks.

Rekomendasi baru membawa risiko kecil, meskipun beberapa orang dapat menyebarkan virus setelah keluar dari karantina. Diperkirakan untuk pasien yang menyelesaikan masa karantina pada hari ke-10 memiliki risiko sekitar 1 persen untuk menyebarkan virus, sementara orang yang keluar dari masa karantina pada hari ke-7 dengan hasil tes negatif memiliki risiko 5 persen.

Di sisi lain, karantina selama 14 hari dapat menimbulkan beban ekonomi yang besar bagi orang-orang yang tidak dapat bekerja selama waktu tersebut.

Baca Juga: Rudy Minta Asrama Haji Donohudan Disulap Jadi Ruang Isolasi, Ganjar: Oke

Meski pedoman CDC untuk masa karantina telah berubah, tetapi pedoman tentang isolasi diri untuk mereka yang dites positif Covid-19 tidak berubah.

Menanggapi perjalanan liburan musim dingin, CDC juga merekomendasikan agar para pelancong menjalani tes satu hingga tiga hari sebelum perjalanan. Kemudian melakukan tes lagi tiga hingga lima hari setelah tiba di tempat tujuan.

Setelah kembali ke rumah, para pelancong juga harus mengurangi aktivitas tidak penting selama setidaknya tujuh hari dan mengawasi jika ada gejala yang muncul selama dua minggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI