Demi Ikut Ujian, Anak SMA Ini Menyeberangi Sungai dengan Ekskavator

Kamis, 03 Desember 2020 | 09:30 WIB
Demi Ikut Ujian, Anak SMA Ini Menyeberangi Sungai dengan Ekskavator
Perjuangan anak SMA ikut ujian naik ekskavator. [Facebook/Hikmah Ladjidji]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para murid SMA di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, harus berjuang menyeberangi sungai dengan bantuan alat berat ekskavator, demi bisa mengikuti ujian akhir semester.

Tidak seperti murid sekolah lainnya di kota-kota besar di Indonesia yang telah melakukan pembelajaran secara online, murid di MA (Madrasah Aliyah) atau setara dengan SMA Vumbulangi di Desa Bangga ini tidak bisa melaksanakannya karena kendala jaringan internet.

Menurut akun Facebook Hikmah Ladjidji yang membagikan video perjuangan murid SMA itu menyeberangi sungai, di desa tersebut jaringan internet tidak tersedia sehingga ujian harus dilaksanakan secara langsung.

"Pejuangan siswa siswi MA Vumbulangi Desa Bangga Kab. Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Mereka harus mengikuti ujian akhir semester secara tatap muka. Di desa tersebut jaringan internet tidak tersedia buat ujian secara online. Kondisi desa pasca bencana alam sejak 2 tahun lalu belum pulih, mereka masih tinggal di huntara yang di antaranya banyak dibangun para relawan LSM," tulis pemilik akun.

Baca Juga: Fungsi Nyeleneh Ekskavator, Bukan Bongkar Muat tapi Malah Dibikin Begini

Dalam video berdurasi 21 detik yang diunggahnya pada 1 Desember merekam beberapa murid perempuan yang berdiri di bagian pengeruk ekskavator. Oleh seorang lelaki yang mengemudikan alat berat tersebut, pengeruk itu digerakkan dari sisi sungai ke seberang hingga para siswi itu turun dari pengeruk dengan aman.

Perjuangan murid SMA itu pun menyentuh hati warganet pengguna Facebook dan menuai beragam komentar.

"Sungguh berbeda dengan ibukota ya atau kota-kota di Jawa," tulis akun Ansori Ansori.

"Masya Allah... semangatnya anak-anak untuk menuntut ilmu dengan keberanian dan pantang menyerah didukung oleh pak sopir ekskavator yang baik hati. Barakallah," komentar Surani.

"Suatu saat akan menjadi kenangan indah buat mereka, bahwa sekolah itu butuh perjuangan, meski dalam keterbatasan," tambah Nurfaidah Palu.

Baca Juga: Ponsel Dicuri, Anak SMA di Jogja Ini Kesulitan Kerjakan Tugas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI