Suara.com - Tim ilmuwan kelautan dari National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), menemukan spesies baru yang aneh di lepas pantai Puerto Rico. Makhluk mirip alien itu dikategorikan sebagai spesies baru ubur-ubur, sekelompok hewan yang meskipun memiliki kesamaan tetapi tidak terkait erat dengan ubur-ubur.
Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Plankton and Benthos Research, mengungkap spesies ini juga dikenal sebagai ctenophora, ubur-ubur sisir yang bergerak dengan memompa delapan baris silia seperti sisir yang membiaskan cahaya dan membuat tampilan hewan itu menjadi warna-warni saat menerobos air.
Spesies baru pemakan arthropoda kecil dan larva yang ditemukan oleh tim peneliti NOAA Fisheries ini, diberi nama Duobrachium sparksae dan ditemukan melalui Deep Discoverer, sebuah kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV).
Dengan menggunakan rekaman definisi tinggi yang ditangkap oleh ROV, para ilmuwan dapat memeriksa makhluk tersebut dan identifikasinya sebagai spesies baru, menandai pertama kalinya para ilmuwan NOAA mendeskripsikan serta memberi anotasi spesies baru hanya dengan menggunakan rekaman ROV.
Baca Juga: Penampakan Ubur-ubur Raksasa dari Sampah Plastik di Mall
Gambar beresolusi tinggi yang diambil oleh Deep Discoverer mampu mengukur struktur kurang dari satu milimeter. Meski baru ditemukan, para ilmuwan juga tidak mengambil sampel dari spesies ini.
"Kami tidak memiliki kemampuan pengumpulan sampel di ROV pada saat itu. Tapi sekalipun kami memiliki peralatan pengambilan sampel, hanya akan ada sedikit waktu untuk menganalisis hewan karena hewan seperti ubur-ubur tidak diawetkan dengan baik," kata Allen Collins, ilmuwan NOAA, seperti dikutip IFL Science, Selasa (1/12/2020).
Menurutnya, Ctenophora lebih buruk dari ubur-ubur. Cukup video dan fotografi berkualitas tinggi untuk mendeskripsikan spesies baru ini.
Selain memungkinkan para ilmuwan untuk meninjau detail kecil dari makhluk tersebut, tim juga dapat mengamati beberapa perilaku yang tidak biasa dari rekaman video.
Hewan itu memiliki tentakel panjang yang membantu melayang di dasar laut dengan ujungnya yang menempel di lantai permukaan laut. Masih belum jelas apakah tentakel tersebut terhubung ke lantai, tetapi makhluk itu mampu mempertahankan ketinggian tertentu di dasar laut, menyiratkan bahwa setidaknya ujung tubuhnya menyentuh dasar lautan.
Baca Juga: Imutnya! Ilmuwan Temukan Dua Spesies Mamalia Baru
Para ilmuwan di NOAA juga belum merasa yakin dengan peran hewan tersebut di dalam ekosistem namun untuk saat ini, tim menganggapnya memiliki peran yang mirip dengan ctenophora lain di dekat dasar laut.