Suara.com - Snapchat akan membayar penggunanya sendiri dan sudah mempersiapkan dana hingga 1 juta dolar atau sekitar Rp 14,2 miliar per hari. Insentif itu akan diberikan untuk mereka yang menggunakan fitur Spotlight, yang menghadirkan pengalaman mirip TikTok.
Dilansir dari Forbes, Selasa (24/11/2020), fitur baru ini akan memunculkan konten berupa video singkat yang dibuat oleh pemilik akun. Konten tersebut nantinya bisa dilihat oleh orang lain, meskipun mereka tak saling follow (mengikuti).
Jika dibandingkan dengan media sosial lain, Spotlight ini hampir mirip dengan fitur Explore di Instagram dan halaman For You pada TikTok. Fitur ini dinilai menyimpang dari tujuan utama Snapchat yang fokus utamanya hanya percakapan antarteman.
Nantinya, video paling populer dan unik akan mendapat kompensasi dari Snapchat. Namun perusahaan tidak merinci bagaimana metode mereka dalam memberikan kompensasinya. Snapchat memastikan bahwa mereka akan terus mengeluarkan jutaan dolar AS hingga akhir tahun 2020.
Baca Juga: Sst... Mungkin Kamu Belum Tahu 5 Fitur Snapchat Ini
Kebijakan agresif Snapchat ini menunjukkan bagaimana media-media sosial Amerika Serikat mulai terancam oleh kedigdayaan TikTok, aplikasi video populer asal Tiongkok.
TikTok telah menggaet lebih dari 40 juta pengguna aktif bulanan di AS, dari hanya sekitar 15 juta pada 2018 silam. Di dunia, aplikasi milik Bytedance ini sudah memiliki lebih dari 800 juta pengguna.
Sebelum Snapchat, pesaing lain di bawah bendera Facebook, Instagram, sudah lebih dulu melancarkan serangan lewat Reels. Tetapi para pengguna Reels, yang tentu saja mirip TikTok, belum ditawari insentif berupa seperti pada Snapchat.