Suara.com - Undangan pernikahan adalah salah satu komponen penting yang harus dipersiapkan ketika akan menggelar acara pernikahan. Tak heran, banyak jasa pembuat undangan pernikahan di Indonesia yang menawarkan desain sekreatif mungkin.
Belakangan ini, sebuah undangan pernikahan dengan desain antimainstream tersebar di media sosial Twitter. Pasalnya, undangan tersebut terlihat seperti artikel ilmiah.
Dibagikan melalui akun base Twitter @collegemenfess pada 23 November, seorang warganet tak diketahui identitasnya mengunggah gambar berupa kertas putih yang memiliki format seperti artikel ilmiah.
Pada judulnya tertulis, "Ini hanya undangan resepsi pernikahan yang ditulis mirip artikel ilmiah, bukan jurnal atau prosiding."
Baca Juga: Abang Warkop Pamer Otot Viral di Twitter, Mau Jajan di Sana Sis?
Di bawahnya pun tertera nama kedua mempelai beserta keterangan keluarganya. Tak hanya itu, sama seperti artikel ilmiah pada umumnya, undangan resepsi pernikahan ini pun juga memiliki bab berupa abstrak, pendahuluan, hingga metode. Namun, isi dari masing-masing bab disesuaikan dengan topik pernikahan.
Diketahui bahwa resepsi pernikahan dilakukan pada 20 Januari 2020 di Riau. Menariknya, undangan ini pun juga memiliki ISSN.
Alih-alih International Standard Serial Number (ISSN), pasangan pengantin itu menggunaan ISSN untuk singkatan dari kalimat Izinkan Saya Sekeluarga Ngundang.
"Yang bolak-balik baca jurnal, mau nggak nikahnya kayak gini?" tulis warganet yang mengunggah gambar tersebut.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 3.800 kali ke sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar warganet. Tak sedikit warganet yang membayangkan harus membuat undangan pernikahan berdasarkan dengan jurusan kuliah yang diambilnya.
Baca Juga: Sejoli Terciduk Mesra-mesraan saat Kelas Online, Panik Lupa Matikan Kamera
"Terus kalau anak arkeologi undangannya harus ditulis dalam bentuk prasasti berhuruf pallawa dan berbahasa sansekerta begitu?" tulis akun @giani_riska.
"Ini kreatif sih, tapi bikin orang males baca. Mungkin kalau ditambah hiasan dikit, orang jadi mau baca," komentar @jgncariaku_.
"Takutnya baru baca undangannya aja udah males dateng karena mirip jurnal begini," tambah @RWartakusuma.
"Wadaw konsepku keduluan. Sempet kepikiran gini sih. Plusnya ini kreatif dan low budget. Tapi minusnya, kalau ngundangnya bukan ke kalangan akademisi belum tentu familiar dengan jurnal. Bisa aja bingung atau merasa nggak tertarik sama desainnya," ungkap @apriliouz.
"Ngebayangin anak matematika ntar bagian jam di undangan nikahnya pake rumus integral," cuit @greenlfie.