Hampir Punah, Paus Biru Ditemukan Kembali di Georgia

Senin, 23 November 2020 | 10:03 WIB
Hampir Punah, Paus Biru Ditemukan Kembali di Georgia
Ilustrasi paus biru. [Pexel/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus biru banyak diburu manusia karena memiliki banyak manfaat. Mamalia laut itu hampir punah di perairan di sekitar pulau sub-Antartika Georgia Selatan. Setelah hampir 50 tahun, paus biru akhirnya ditemukan kembali di wilayah tersebut.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Endangered Species Research, menganalisis penampakan, rekaman, dan foto selama 30 tahun untuk menyelidiki bagaimana paus tersebut berkurang.

Dari 1998 hingga 2018, hanya satu paus biru terlihat oleh surveyor paus khusus yang berlatih di kapal di Georgia Selatan, tetapi dalam dua tahun terakhir, mamalia laut ini telah kembali.

Survei yang dilakukan pada Februari 2020 telah mencatat, 58 penampakan paus biru serta banyak rekaman suara sebagai bukti. Paus biru umumnya mengeluarkan panggilan frekuensi rendah yang keras yang dapat ditangkap oleh peralatan perekam tim ahli bahkan dalam jarak jauh dan cuaca buruk.

Baca Juga: Imutnya! Ilmuwan Temukan Dua Spesies Mamalia Baru

Ikan paus
Ikan paus biru. [Shutterstock]

Penampakan dan rekaman yang digabungkan dengan bukti foto, memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi 41 paus biru di Georgia Selatan dari 2011 hingga 2020, tetapi anehnya tidak ada yang cocok dengan 517 paus dalam katalog fotografi paus biru Antartika saat ini.

Paus biru pernah memiliki jumlah yang melimpah di sekitar Georgia Selatan, tetapi perburuan paus massal pada awal abad ke-20 menyebabkan 42.698 paus terbunuh dari 1904 hingga 1971.

"Kami tidak begitu tahu mengapa paus biru butuh waktu lama untuk kembali. Mungkin begitu banyak dari mereka yang terbunuh di Georgia Selatan sehingga ada hilangnya ingatan budaya dalam populasi bahwa daerah itu adalah tempat mereka mencari makan," kata Susannah Calderan dari Scottish Association for Marine Science (SAMS), seperti dikutip IFL Science, Senin (23/11/2020).

Aktivitas manusia telah memengaruhi kehidupan paus biru Antartika dalam banyak hal. Penelitian pada 2017 menemukan bahwa sebagai reaksi atas meningkatkan perburuan manusia di lautan, paus biru mengubah frekuensi panggilan menjadi lebih rendah sehingga dapat didengar satu sama lain.

Namun, mamalia ini berhasil bertahan dan bergabung dengan paus biru California yang juga dilaporkan pulih dari perburuan paus pada 2014.

Baca Juga: Ngenes! 100 Ekor Ikan Paus Terdampar Misterius di Sri Lanka

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI