Suara.com - Singapura tengah menyelidiki kasus penjualan data pengguna aplikasi Muslim Pro kepada militer Amerika Serikat. Komisi Perlindungan Data Pribadi (PDPC) Singapura mengkonfirmasi bahwa mereka telah meminta klarifikasi lebih lanjut dari pengembang Muslim Pro, Bitsmedia.
"Kami mengingatkan kepada pengguna untuk memperhatikan akses izin dan data pribadi yang mereka berikan untuk aplikasi. Jika ragu, sebaiknya pengguna tidak mengunduh atau menggunakan aplikasi apa pun," jelas PDPC, dikutip dari zdnet, Jumat (20/11/2020).
Muslim Pro merupakan sebuah aplikasi seluler yang memiliki fitur pengingat waktu salat, pengarah lokasi kiblat, pengingat azan, hingga Al-Qur'an dengan terjemahan.
Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 98,5 juta kali oleh pengguna yang tersebar di 200 negara. Pengembang Muslim Pro, Bitsmedia, berbasis di Singapura dan memiliki kantor cabang di Malaysia dan Indonesia.
Baca Juga: Perhimpunan Guru Sesalkan Dugaan Kebocoran Data Ratusan Ribu Honorer
Aplikasi Muslim Pro dilaporkan telah menjual data lokasi pengguna ke X-Mode, sebuah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang pengelolaan data lokasi. X-Mode ini memiliki beberapa klien untuk menjual layanannya, termasuk ke pihak militer AS.
Vice Media menyampaikan bahwa Muslim Pro telah menjual berbagai data tersebut ke militer AS, seperti cap waktu, detail mode telepon, dan jaringan Wi-Fi yang terdapat pada pengguna Muslim Pro.
Bitsmedia pun membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa mengumpulkan, memproses, dan menggunakan informasi dari pengguna sebagai bagian dari peningkatan layanan aplikasi.
Mereka juga bersikeras tidak membagikan informasi pribadi yang dinilai sensitif, seperti nama, nomor telepon, hingga email pengguna. Bitsmedia mengatakan, setiap data yang dibagikan kepada mitra akan dibuat secara anonim.
"Kami menerapkan pengaturan keamanan standar industri dan langkah-langkah perlindungan. Kami juga memilih mitra teknologi terkemuka untuk menjaga data kami agar tetap aman dan terlindungi di dalam cloud aplikasi," jelas pihak Muslim Pro.
Baca Juga: Muslim Pro Dikabarkan Jual Data ke Militer AS, Simak Fakta-faktanya
Meskipun telah membantah klaim Vice Media, Bitsmedia mengatakan telah memutuskan semua hubungan dengan mitra datanya, termasuk X-Mode.