Suara.com - Perusahaan Teknologi asal Amerika Serikat, Qualcomm dilaporkan telah diberi lisensi oleh pemerintah AS untuk menjual chip seluler 4G ke Huawei.
Di sisi lain, Pemerintah AS memiliki kebijakan pelarangan bagi perusahaan AS untuk menjual teknologi dan suku cadang ke perusahaan telekomunikasi yang berbasis di China, seperti Huawei.
"Kami menerima lisensi untuk sejumlah produk, yang mencakup beberapa produk 4G," kata juru bicara Qualcomm, dikutip dari Cnet, Senin (16/11/2020).
Meski begitu, ia tidak merinci produk mana saja yang bisa dijual oleh Qualcomm. Juru bicara tersebut hanya mengatakan bahwa hal ini berkaitan dengan produk pada perangkat seluler.
Baca Juga: Honor Luncurkan Ponsel Terbaru, Spesifikasinya Mirip Huawei Nova 8 SE
Selain itu, tambahnya, Qualcomm juga memiliki aplikasi lisensi lain yang tertunda. Seorang analis industri teknologi mengatakan bahwa dampak lisensi Qualcomm akan terbatas. Hal itu disebabkan lantaran konsumen mulai memilih ponsel 5G yang lebih baru dan lisensinya melibatkan chip 4G.
"Tidak jelas apakah Qualcomm akan diberikan izin untuk menjual chip 5G ke Huawei," jelas analis tersebut.
Agustus lalu, Departemen Perdagangan AS memperluas pembatasan akses chip Huawei yang dibuat dengan menggunakan perangkat lunak dan peralatan dari perusahaan AS. Hal ini ditujukan karena adanya dugaan pada masalah keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS terhadap produk Huawei.
Departemen tersebut tidak akan memperpanjang lisensi umum yang memungkinkan transaksi dengan pihak Huawei, seperti ekspor, ekspor ulang, dan transfer barang. Lisensi ini mengikuti perintah Presiden AS, Donald Trump, yang melarang Huawei di negaranya.
Baca Juga: HP Layar Lipat Huawei Mate X2 Andalkan Pengisian Daya 66W