Pada 2012 dan 2013, para peneliti mencari petunjuk tentang salinan Principia, menyisir catatan, mencari database perpustakaan, dan menelepon perpustakaan untuk mengonfirmasi bahwa buku memang edisi pertama dan bukan faksimili, kata Feingold.
Dia mengungkapkan bahwa satu salinan yang dilacak ke pelelangan ternyata telah dicuri dari perpustakaan, yang segera diberitahukan oleh Feingold dan Svoreník.
"Perwakilan perpustakaan menghubungi balai lelang dan beberapa negosiasi berlangsung," katanya. Perpustakaan pasti menerima sejumlah kompensasi "karena buku itu kembali dilelang tahun berikutnya," tambahnya.
Meskipun para peneliti menemukan hampir 400 eksemplar buku tersebut, ratusan lagi kemungkinan menunggu untuk ditemukan, tulis mereka dalam penelitian tersebut.
![Salinan Newton. [Caltech.edu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/15/66476-salinan-newton.jpg)
Beberapa catatan didokumentasikan ketika Newton mengirim buku ke rekannya, tetapi jejaknya kemudian menjadi dingin. Demikian pula halnya dengan buku yang dikirim ke ahli matematika dan fisikawan Belanda terkenal Christiaan Huygens, yang salinannya masih hilang.
"Dan masih banyak, banyak perpustakaan lain yang katalognya tidak online, yang belum kami dekati," kata Feingold.
Selain salinan perpustakaan yang masih terhitung jumlahnya, banyak buku juga diketahui berada dalam koleksi pribadi.
"Itu yang paling sulit dilacak, karena kebanyakan kolektor adalah perorangan yang tidak ingin namanya disebut atau dikenal," kata Feingold.
Baca Juga: Astronom Tri L Astraatmadja (Part 3): Sains Perlu Dikenalkan Sejak Dini