Kurang dari 100 Hari, Perseverance Mendarat di Planet Mars

Jum'at, 13 November 2020 | 21:00 WIB
Kurang dari 100 Hari, Perseverance  Mendarat di Planet Mars
Rover Perseverance yang akan digendong roket Atlas V dan bertujuan berkeliling mengambil sampel di Planet Mars [NASA/JPL-Caltech].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Robot penjelajah terbaru Mars milik NASA yang disebut Perseverance akan mendarat di Planet Merah kurang dari 100 hari.

Perseverance adalah bagian dari misi Mars 2020 dan bertugas untuk berburu kehidupan. Diluncurkan pada 30 Juli, robot seukuran mobil itu dijadwalkan mendarat di dalam Kawah Jezero selebar 45 km pada 18 Februari 2021.

Dengan semakin dekatnya waktu pendaratan, tim di balik misi Perseverance akan sibuk untuk penanganan robot ini.

"Antara memeriksa pesawat ruang angkasa dan merencanakan serta mensimulasikan operasi pendaratan dan permukaan, kami seluruh tim tetap siaga, bekerja menuju eksplorasi kami di Kawah Jezero," kata John McNamee, manajer proyek misi dari Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan, seperti dikutip Space.com pada Jumat (13/11/2020).

Baca Juga: NASA Siap Bawa Pulang Sampel Batuan Mars ke Bumi

Perseverance di planet Mars. [NASA]
Perseverance di planet Mars. [NASA]

Misi senilai 2,7 miliar dolar AS ini akan menggunakan strategi pendaratan yang dipelopori robot penjelajah pendahulunya yang disebut Curiosity dengan bantuan derek bertenaga roket yang akan menurunkan Perseverance ke permukaan Jezero dengan kabel, lalu terbang untuk mendarat di jarak yang aman.

Perseverance akan menggunakan rangkaian instrumen canggih terbarunya untuk berburu tanda-tanda kehidupan di Mars. Kawah itu diyakini menampung sebuah danau dan delta sungai miliaran tahun yang lalu, menjadikan wilayah tersebut tujuan yang ideal untuk Perseverance memburu sampel kehidupan.

Penjelajah juga akan mengumpulkan dan menyimpan sampel untuk kembali ke Bumi di masa depan dan mendemonstrasikan teknologi yang dapat membantu eksplorasi Mars di masa mendatang.

Salah satu instrumen yang disematkan pada Perseverance adalah MOXIE, kependekan dari Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment. Instrumen ini akan menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars yang tipis dan didominasi karbon dioksida.

Menurut pejabat NASA, versi MOXIE yang ditingkatkan dapat membantu umat manusia mendapatkan pijakan di Mars. Badan antariksa itu berencana untuk meluncurkan misi berawak ke Mars pertamanya sekitar pada tahun 2030-an.

Baca Juga: New Rolls-Royce Ghost Debut di Singapura, Ini Spesifikasinya

Selain itu, Perseverance juga membawa helikopter mini pertama yang disebut Ingenuity. Setelah penjelajah mendarat dan menemukan tempat yang cocok untuk helikopter melakukan uji penerbangan, Ingenuity akan melepaskan diri dari Perseverance dan melakukan beberapa penerbangan singkat ke langit Mars. Ini merupakan misi eksperimental yang akan menjadi penerbangan pertama menggunakan helikopter di planet selain Bumi.

Jika Ingenuity berhasil, misi Mars di masa depan dapat menggunakan helikopter untuk mengumpulkan data di tempat-tempat yang sulit dijangkau dan berfungsi sebagai pengintai untuk penjelajah.

Sementara itu, badan antariksa Uni Emirat Arab dan China juga telah meluncurkan masing-masing satu misi Mars yang diprediksi akan tiba di Planet Merah pada Februari 2021. Uni Emirat Arab mengirim pengorbit cuaca bernama Hope sedangkan China meluncurkan misi Tianwen-1 yang mencakup pengorbit, pendarat, dan penjelajah Mars.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI