Suara.com - Para ahli dari lembaga sains nasional Australia, CSIRO, menemukan lima ekor cumi-cumi raksasa yang langka karena jarang terlihat di perairan Australia. Cumi-cumi sirip besar itu termasuk dalam keluarga Magnapinnidae, sekelompok cumi-cumi laut dalam yang memiliki sirip dan tentakel yang besar dan panjang.
Dalam penelitian baru yang diterbitkan di jurnal PLOS One merinci bahwa tim ilmuwan menemukan kelima cumi-cumi itu di Great Australian Bright, pertama kalinya satwa laut itu terlihat di perairan Australia.
Laporan sebelumnya tentang penemuan cumi-cumi raksasa ini selalu hanya menampilkan satu individu, sehingga menangkap lima cumi-cumi di depan kamera adalah kendala bagi tim CSIRO.
Meskipun kelima cumi-cumi itu tidak terlihat sekaligus, sirip besarnya memiliki perbedaan kecil dalam penampilannya sehingga memudahkan para ahli untuk mengenali bahwa itu adalah lima ekor cumi-cumi.
Baca Juga: Dinilai Pinggirkan Aborigin, Australia Mau Ganti Lirik Lagu Kebangsaan
Kelimanya terlihat di kedalaman 2 - 3 km selama periode 25 jam, tetapi berada dalam jarak 300 meter satu sama lain.
Penemuan pertama satwa ini memungkinkan para ilmuwan mendapatkan ukuran yang akurat untuk pertama kalinya. Hanya dengan menggunakan laser, tim berhasil mendapatkan gambaran tentang ukuran cumi-cumi itu.
Cumi-cumi terbesar memiliki panjang lebih dari 1,8 m dengan panjang tentakel maksimum hampir 11 kali ukuran tubuhnya.
Satwa itu sebagian besar berwarna putih di ujung lengan dan tentakelnya, tetapi memiliki campuran warna cokelat, oranye, dan merah muda pada tungkai atas, mantel, dan siripnya.
Para ilmuwan juga menemukan perilaku yang belum pernah diamati pada cumi-cumi, saat sirip besar membuat postur lengan terangkat yang dikenal sebagai pose siku.
Baca Juga: Susu Unta Liar di Australia Akan Dijual Jadi Sufor: Minuman Ini Bergizi
"Kami merekam lima cumi-cumi sirip besar di kedalaman 2 hingga 3 kilometer menggunakan sistem kamera yang ditarik dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV)," kata Deborah Osterhage, ilmuwan kelautan dari CSIRO, seperti dikutip IFL Science pada Jumat (13/11/2020).
Osterhage menambahkan bahwa tim melakukan survei berbasis gambar untuk mencari tahu lebih lanjut tentang lingkungan laut dalam di Great Australian Bright.
"Dua yang pertama terlihat dalam rekaman kamera yang ditarik saat ditonton kembali di darat di lab video. Kami mengenali mereka sebagai cumi-cumi sirip besar dan tahu mereka jarang terlihat, jadi dalam survei ROV berikutnya kami benar-benar memperhatikannya. Kami cukup beruntung untuk melihat tiga lagi dan dapat menonton secara real-time di kapal sementara ROV merekamnya," tambah Osterhage.
Masih sedikit yang diketahui tentang cumi-cumi sirip besar dan banyak cephalopoda laut dalam lainnya karena para ahli kesulitan mengakses habitat hidupnya di laut dalam.