Penetrasi Internet Indonesia 2020 Makin Dalam, Pengguna Capai 73,7 Persen

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 10 November 2020 | 21:23 WIB
Penetrasi Internet Indonesia 2020 Makin Dalam, Pengguna Capai 73,7 Persen
Penetrasi internet Indonesia 2020 makin dalam berdasarkan data APJII. Foto: Sejumlah siswa belajar onlie dengan wifi gratis di kolong kereta di Sawah Besar. (Suara.com/Peter Roti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penetrasi internet Indonesia 2020 semakin dalam, dengan pengguna internet Indonesia kini berjumlah 196,7 juta orang atau sekitar 73,7 persen dari total populasi.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam jumpa pers untuk membeberkan hasil Survei Jumlah Pengguna dan Penetrasi Internet 2019-2020 (Q2) yang digelar Senin (10/11/2020) mengatakan bahwa pengguna internet Indonesia 2020 mencapai 73,7 persen dari total populasi.

"Saat ini penetrasi pengguna internet Indonesia berjumlah 73,7 persen, naik dari 64,8 persen dari tahun 2018," ujar Sekretaris Jenderal APJII, Henri Kasyfi,

Populasi Indonesia 2019 beradasarkan proyeksi BPS adalah 266 juta jiwa, sehingga pengguna internet Indonesia adalah 196,7 juta pengguna. Jumlah pengguna internet itu naik sekitar 8,9 persen, dari 171 juta pada 2018. Dengan kata lain ada kenaikan pengguna internet hingga 25,5 juta pengguna dari 2018 lalu.

Baca Juga: Permohonan Penundaan Pembayaran ATSI dan APJII Dikabulkan Kemenkeu

"Tahun ini kita akan terus mengalami kenaikan sejalan dengan telah digelarnya berbagai infrastruktur termasuk jaringan Palapa Ring, dan sebagainya," kata Henri.

Namun, jika dibandingkan dengan riset pada 2018, kenaikan dari tahun sebelumnya adalah 10,12 persen atau 27,9 juta jiwa. Artinya, tahun ini agak menurun secara absolut.

Sementara untuk kontribusi penetrasi, Jawa mendominasi 56,4 persen, diikuti oleh Sumatera sebanyak 22,1 persen, Sulawesi 7,0 persen, Kalimantan 6,3 persen, Bali dan Nusa Tenggara 5,2 persen, serta Maluku dan Papua 3,0 persen.

"Kalau kita lihat dari survei yang lalu, maka kontribusi kurang lebih berimbang. Di Jawa tahun ini ada 56,4 persen sebelumnya 55,7 persen. Ini menggambarkan bahwa infrastruktur di Jawa terus berkembang sehingga secara kontribusi nasional dia tetap memberikan kenaikan," ujar Henri.

"Otomatis, jika di Jawa berkembang, maka kontribusi di lainnya agak sedikit menurun," tutup dia. [Antara]

Baca Juga: Kominfo dan APJII Segera Atur Masalah VPN Ilegal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI