Peneliti China dan Jerman Temukan "Obat" Herbal Gejala Covid-19

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 10 November 2020 | 08:05 WIB
Peneliti China dan Jerman Temukan "Obat" Herbal Gejala Covid-19
Ilustrasi ilmuwan. [Luvqs/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti dari China dan Jerman merekomendasikan bahwa kapsul Shufeng Jiedu, obat herbal paten yang memiliki kandungan delapan jenis tanaman obat, bisa menjadi "terapi herbal yang menjanjikan" untuk gejala Covid-19 pada tingkat sedang."

Makalah ilmiah ini diterbitkan secara daring (online) pada 22 Oktober oleh Phytomedicine, jurnal medis bulanan yang ditinjau oleh rekan sejawat. Tim peneliti itu terdiri dari Xia Lu dari Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai yang berafiliasi dengan Universitas Fudan, Shi Yujing dari Akademi Ilmu Kedokteran China, Su Jie dari perguruan tinggi riset Shanghai Tech University, dan Thomas Friedemann dari Pusat HanseMerkur untuk Pengobatan Tradisional China di University Medical Center, Jerman.

Seperti diketahui, belum ada obat atau vaksin yang dikonfirmasi untuk pengobatan Covid-19 hingga saat ini.

"Namun, penggunaan obat-obatan herbal tradisional China atau Traditional Chinese Herbal Medicine (TCM), untuk memerangi virus itu mendapat perhatian internasional karena secara rutin digunakan selama pandemi," kata para penulis dalam penelitian tersebut, dilansir laman Xinhua, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga: Imutnya! Ilmuwan Temukan Dua Spesies Mamalia Baru

Tanaman herbal
Ilustrasi obat herbal. [Shutterstock]

Mereka mengungkapkan, TCM telah berhasil digunakan untuk pengobatan SARS pada 2003 dan influenza A (H1N1) pada 2009.

"Kapsul Shufeng Jiedu, yang mengandung delapan jenis tanaman obat, dikenal untuk mengobati berbagai penyakit infeksi saluran pernapasan akibat virus berdasarkan aktivitas antivirus, antiinflamasi, dan imunomodulatornya terhadap kerusakan paru-paru akut," demikian diterangkan para penulis.

Menurut mereka, sifat antivirus dan antiinflamasi pada kapsul Shufeng Jiedu sudah dipastikan melalui uji coba pada model tikus. Penurunan faktor inflamasi dalam jaringan paru-paru tikus yang terinfeksi virus corona dapat dijelaskan dengan pelemahan jalur proinflamasi oleh senyawa bioaktif pada kapsul tersebut.

"Analisis jaringan menunjukkan bahwa 11 jalur terkait peradangan dan imunomodulasi dipengaruhi oleh senyawa bioaktif dari kapsul itu," ungkapnya.

Tim peneliti menyelidiki data dari studi empiris pragmatis klinis, pada pasien yang didiagnosis dengan Covid-19 untuk menilai efektivitas klinis kapsul tersebut dan untuk menentukan waktu optimal dalam memulai pengobatan.

Baca Juga: BIkin Inovasi di Bidang Kesehatan, 10 Peneliti Ini Jadi Finalis IHIA IV

Data klinis menunjukkan bahwa kapsul Shufeng Jiedu, yang disertakan dalam terapi antivirus standar, secara signifikan mengurangi masa pemulihan klinis Covid-19 serta periode kelelahan dan batuk-batuk, dibandingkan dengan terapi antivirus standar saja.

Terapi herbal ini secara signifikan lebih efektif bila digunakan dalam delapan hari pertama setelah timbulnya gejala Covid-19, kata para penulis.

"Data klinis memberikan beberapa bukti yang menjanjikan bahwa kapsul itu dapat mempersingkat masa perkembangan gejala Covid-19 pada pasien dengan gejala ringan dan sedang. Hasil studi menunjukkan bahwa efek positif akan terlihat jika pemberian kapsul dilakukan segera sejak timbulnya gejala pertama," lanjut para penulis.

Ilustrasi ilmuwan. [Pixabay/felixioncool]
Ilustrasi ilmuwan. [Pixabay/felixioncool]

Namun, diperlukan uji klinis plasebo terkontrol dan double blind secara acak dalam skala besar, untuk mengonfirmasi efek penelitian dunia nyata (real-world study) tentang kapsul Shufeng Jiedu untuk pengobatan pasien Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI