Suara.com - Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer, mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkannya memiliki tingkat kemanjuran di atas 90 persen dalam uji coba yang melibatkan puluhan ribu orang di enam negara.
Dilansir dari CNet, Senin (9/11/2020), Pfizer telah melakukan uji coba pada 43.500 orang di enam negara. Hasilnya, para relawan vaksin ini tidak mengalami masalah yang serius dari vaksin tersebut.
"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan. Kami mencapai tonggak penting dalam pengembangan vaksin di saat dunia mencapai rekor baru terinfeksi, rumah sakit yang kelebihan kapasitas, dan ekonomi yang berjuang untuk kembali normal," kata CEO Pfizer, Albert Bourla.
Sebelumnya para ilmuwan mengatakan bahwa vaksin Covid-19 dengan efektivitas mencapai 75 persen sudah cukup membantu untuk melawan wabah dari virus corona ini. Bahkan pakar penyakit menular di AS mengatakan efektivitas di angka 50 atau 60 persen saja sudah cukup.
Baca Juga: Anies dan Riza Tak Keberatan Disuntik Vaksin Covid-19 Duluan, Asal...
Di akhir bulan nanti, Pfizer berencana akan mengajukan permohonan persetujuan darurat kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) AS untuk menggunakan vaksin tersebut.
Pfizer berharap agar izin sudah diberikan pada minggu ketiga November. Jika disetujui, mereka akan memberikan vaksin kepada orang-orang dengan dua suntikan, dengan jeda 21 hari.
Berdasarkan proyeksi saat ini, Pfizer diperkirakan akan mampu memproduksi hingga 50 juta dosis vaksin secara global pada tahun 2020, dan 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.
Sementara itu Pfizer mengungkapkan akan segera menyerahkan hasil studi fase III dari vaksin Covid-19 mereka untuk diterbitkan di jurnal ilmiah untuk ditelaah oleh ilmuwan lain. Uji fase III vaksin Covid-19 dari Pfizer digelar sejak Juli kemarin.
Baca Juga: Tak Boleh Ditawar, Vaksin Covid-19 Wajib Uji Klinik untuk Tes Keamanan